Sunday, October 31, 2010

OH MY GHOST Part 4


Hai Hai. Ada yg kangen dg saya dan penasaran dg kelanjutan ff gaje satu ini? Kalau ga kangen, ga usah dilanjutin ajh yaa OMG-nya .. *Author dilempar ke pelukan hyuk* hehehhe
Maaf yahh ngpost lanjutannya lama bgd. Soalnya authornya susah nyari feel bwad ngelanjutin. Ini ajh hasil maksa, jd  maaf sebelumnya karena ceritanya semakin aneh dan kayanya nii ff bakal panjang bgd, gatw dehh sampe part berapa. Sing sabar yaa bacane.. hehhehehe

Okeh.. Lets Chech This Out....
**********************************

Author : Lopeunhyuk
Cast :
Shin Minrin – Choi Siwon
Kim Sunghyeo – Park Jungsu
Kim Hamun – Kim Heechul
Lee Ah Mi – Kim Kibum
Park Seunggi – Lee Hyuk Jae
*hyuk oppa, kita ga nongol dulu di part ini, soalnya author lg ngambek ma kamu. Huh >_<*

Part Sebelumnya :
From: Choi Siwon
Datanglah ke rumah sakit malam ini. Ada yg ingin bertemu dan bicara denganmu......

‘mw bertemu? siapa? Jgn2 sunghyeo onnie marah karna aku ga pulang semalaman?’ batin minrin. Rasa bersalah sekaligus takut-terlintas dihatinya.
Tak lama, dering ponselnya kembali terdengar. Muncul nama Choi Siwon dilayar ponsel itu

“yeoboseyo –halo-” ujar minrin setelah menekan tombol hijau

“kumohon datanglah malam ini” seru siwon to the point diujung sana

“................”
“tapi jgn datang sendirian. Bawalah seseorang bersamamu”

“siapa? Kibum?”

“anieyo .. diaaa .........”
**************************

“ahh akupun tdk tahu pasti. Yg jelas dia bekerja di sebuah kedai bubur didepan stasiun. Namanya geum janda” jelas siwon

“geum .. jan .. da ..?” minrin mengulang nama itu

“ne –ya-. Kau harus membawanya kesini, mlm ini juga”

“tp aku bahkan tdk tahu seperti apa wajahnya. Paling tdk kau harus beritahu aku ciri2nya”

“aku juga belum pernah melihatnya, mendengar namanya pun baru sekali. Pokoknya kau cari saja yeoja bernama Geum janda di kedai bubur itu.”

“yakk !! kau pikir kedai bubur hanya satu? Lagipula buat apa kau menemui yeoja yg tak kau kenal, hah? Kau mau mengerjaiku yaa??” bentak minrin

“aku tdk main2 shin minrin. justru aku yg merasa kau kerjai. Iiisshhh knp aku harus berurusan dg kalian sih?” siwon balik mengomel

“kamu gmg apa sih ?? yg jelas dikit keq kl gmg. Jgn bikin org bingung”

“pokoknya dtg mlm ini bersama geum janda. Titik!!!” ‘Klik’ siwon memutuskan telpon itu sepihak.

~Siwon POV~

Wanita itu emang bikin pusing. Jelas-jelas semua ini karna dia, karna si junpyo itu pengen ketemu dia, tp kenapa dia malah marah ke aku? Aku kahn tak berdosa *cuiiihh* *si minrin kahn gatw soal junpyo. Siwon oppa dudul juga nii*

Aku meletakkan ponselku di meja samping ranjang, lalu menarik meja kecil berisi makanan yg sudah sejak tadi ada diatas kakiku. Semangkuk bubur sayur dengan susu dan air putih. Aku makan dg lahap. Jujur perutku sangat lapar. Mungkin org yg melihat cara makanku skrg, merasa sangsi apakah aku benar2 sakit.

15 menit berlalu. Aku akhiri ritual sarapanku. Masih tersisa setengah. Sebenarnya aku masih lapar, tp makan dg tangan kiri terlalu sulit dan melelahkan. Ingin rasanya ada yg menyuapiku, tp sayangnya tak ada seorangpun di kamar ini selain aku. Hyukjae dan kibum sudah pulang karena mereka harus kuliah. Tp beruntung tak ada mereka disini, bisa2 makananku di lahap si rakus hyukjae. *author jambak siwon oppa*

Aku telan obat yg diberikan Dokter Han dan aku dorong meja kecil itu kembali ke atas kakiku. Lalu aku rebahkan tubuh machoku ini di ranjang.

‘Cklekk’ suara pintu kamar rawatku terbuka. Kulihat seorang namja muncul dari balik pintu itu diikuti seorang yeoja

“annyeong” sapa namja itu sambil tersenyum memperlihatkan lesung pipinya

“annyeong jungsu hyung, sunghyeo noona” akupun balik menyapa mereka dan mempersembahkan senyum pangeranku *ini knp siwon oppa narsis bgd sii drtd -_-*

“bagaimana keadaanmu? Apa yg kau rasakan?” tanya sunghyeo noona sambil meletakkan buah2an yg dibawanya, di meja samping ranjangku, dan merapihkan meja kecil yg kugunakan utk makan tadi.

“hanya sedikit pusing, mungkin akibat benturan keras saat kecelakaan. Tadi Dokter Han baru saja keluar setelah pemeriksaan pagi. Katanya tidak ada hal yg serius, dengan istirahat cukup, aku bisa segera pulih” jawabku panjang lebar.

Kulihat jungsu hyung tersenyum, tp ada yang aneh dg senyumannya itu. Sunghyeo noona menghampirinya dan mengelus pundak namja berwajah malaikat itu. Mereka saling berpandangan sebentar. Jungsu hyung menghela napasnya dan beralih memandangku

“waeyo hyung?” tanyaku sebelum orang yg sudah kuanggap hyung itu membuka mulutnya

“siwonnie, tahukah kau siapa pengemudi mobil yg bertabrakan denganmu kemarin?” jungsu hyung malah menjawab pertanyaanku dg pertanyaan. Aku tahu arah pembicaraan ini. Aku tak memberi respon apapun, hanya menunggu kata2 selanjutnya

“goo junpyo.. aku yakin kau tahu siapa dia.. dan diaa... diaa.....” jungsu hyung menggantung kata2nya, kulihat matanya sudah berkaca2. sunghyeo noona mengusap pundaknya “dia tidak bisa diselamatkan. Dia sudah meninggal, siwon~ah” lanjutnya yg kemudian berhambur ke arahku dan langsung memeluku erat.

Aku hanya bisa diam. Aku tidak tahu harus bicara apa. Haruskah aku berpura2 belum mengetahuinya, atau aku harus mengatakan kalau aku sudah tahu semuanya karna junpyo sendirilah yg mengatakan semuanya. Arwah junpyo yg semalam datang menemuiku. Tp lidahku kelu, aku hanya bisa mematung

“kau jgn menyalahkan dirimu atas kajadian ini siwon~ah, ini sudah takdir dr Tuhan” sunghyeo noona mengelus punggung tanganku.

Aku tak tahu bagaimana ekspresiku sekarang. Apakah aku memang terlihat seperti orang frustasi atau org yg sedang dalam penyesalan?

Jungsu hyung mengangkat tubuhnya dan memegang pundakku erat

“aku sudah menemui keluarga goo, mereka bilang tdk akan memperpanjang masalah ini. Karna mereka tahu bahwa junpyo juga bersalah atas kecelakaan yg kalian alami. Dan mereka tdk akan membawa namamu atau siapapun dalam berita kematian pewaris Goo Corporation itu” jelas jungsu hyung, lagi2 aku tak merespon. Tapi mendadak aku teringat perkataan junpyo ttg minrin dan yeoja bernama geum janda, semalam.

“oh ya, heechul, ahmi, hamun, dan seunggi menitip salam untukmu. Mereka tdk bisa langsung menjengukmu karna ada urusan. Tp mereka janji akan segera dtg kalau sudah menyelesaikan urusan mereka” seru sunghyeo noona

“ne arasseo. Lalu, apa kalian tdk bekerja? Pergilah, aku tdk mau kalian bolos kerja karna aku”

“aku kahn bekerja di rumah sakit ini, jd tenang saja ^^” jawab jungsu hyung

“kalau begitu, aku ke restoran saja. Cepat sembuh yahh siwonie” sunghyeo noona mengelus tangan kananku yg digips, aku hanya mengangguk dan tersenyum
“aku antar sunghyeo dulu yaa” kata jungsu hyung yg kemudian keluar dari kamarku bersama sunghyeo noona. Jelas sekali aku melihat mereka saling menyukai, tp entah kenapa mereka masih belum jujur satu sama lain

~Siwon POV End~
****************************

~Minrin POV~

Aiiiiissshhh apa-apaan sih mahluk satu itu. Seenak udel ajh nyuruh2 org. Ga tw apa org lagi sedih. Bener-bener bikin emosi jiwa. Tp kenapa aku harus menuruti kata2nya? Memangnya siapa choi siwon itu sampai2 aku harus mengikuti apa maunya?

Setelah siwon oppa memutusakan telponnya, aku memutuskan utk kembali ke rumah. Badanku rasanya lengket sekali. Aku ingin mandi dan ganti baju, juga ingin istirahat sebentar. Baru kemudian pergi ke depan stasiun utk mencari yeoja bernama geum janda. *jyaaaaaahh ujung2nya nurut juga apa kata siwon oppa. Hahhahha*

Rumah pagi ini sepi sekali. Aku langsung naik ke lantai dua dan menuju kamarku

“Minrin~ah”

Aku menoleh saat mendengar suara seseorang menyebut namaku

“annyeong ahmi” sapaku pada yeoja yg memangilku barusan

“kau darimana saja tak pulang semalaman? Minrin~ah, tahukah kau kalau kami cemas?”

“mianhae, kemarin aku pulang ke rumah orgtuaku karna ada sedikit masalah. Aku janji lain kali akan menghubungi kalian kalau pulang terlambat” kataku menyesal

“Tp kenapa wajahmu pucat? Matamu pun sembap? Kau baik2 saja?” ahmi terus memperhatikan wajahku. Tentu saja, aku menangis semalaman jadi pasti mataku sudah seperti kodok sekarang

“gwenchanaya ahmi~ah. Mungkin ini efek dari terlalu banyak pikiran”

“jeongmal? Mmmmhhh baiklah, kalau kau ada masalah dan butuh teman bicara, aku siap menemanimu. Arasseo?” seru ahmi lagi, aku mengangguk dan tersenyum

“oh ya, kau sudah tahu ttg siwon oppa?” tanya ahmi lagi

“ne, seunggi memberitahuku lewat pesan kemarin”

“aku dengar dr kibum oppa, katanya siwon oppa sudah sadar dan kami semua berencana menjenguknya ntar sore. Kau mau ikut minrin~ah?”

Bagaimana ini, kalau aku tdk ikut, nanti aku disangka tdk peduli teman, tp kalau aku ikut, bagaimana dg rencana pencarian geum janda? Aaaahhhh aku pusing

“tp sebaiknya kau istirahat saja. Aku rasa kau terlalu lelah. Besok atau lusa saja kita jenguk bersama2” kata ahmi lagi. Yeoja manis satu ini memang benar2 teman yg baik, dia selalu mengerti apa yg dibutuhkan temannya ^^

“ne, kalau begitu titip salam saja utk siwon oppa” kataku

“oke..” ahmi mengacungkan jempolnya “minrin~ah, aku berangkat kuliah dulu yaaa. Kau hati2 di rumah sendirian” ujar ahmi sebelum ia pergi meninggalkanku sendiri di rumah

Aku masuk ke dalam kamar dan merebahkan tubuhku di kasur sebentar. Nyaman sekali bisa tidur di kasur empuk walau hanya sebentar. Aku beranjak menuju kamar mandi karna sudah tdk tahan dg bau bangkai yg melekat di tubuhku.

~Minrin POV End~
****************************************

~Author POV~

‘Happiness Agency’

Papan nama sebuah agency model terpampang jelas di depan mata Hamun sekarang. ia sedikit ragu utk memasuki gedung berlantai tiga itu.

Sebenarnya tadi di sekolah ia mendapat tugas utk melakukan wawancara ttg harapan dan cita2. Narasumbernya pun ditentukan dg cara diundi. Ada yg mendapat calon dokter, calon Pengacara, calon pegawai bank, dll. Dan hamun mendapat tugas mewawancarai calon model.

Hamun melangkah masuk rumah agency itu. Ia menuju receptionist dan menyampaikan keperluannya. Hamunpun dipersilahkan utk menuju lantai 2, tempat para calon artis di audisi.

‘DEG’

Jantung hamun mendadak seolah berhenti berdetak. Ia melihat seorang namja sangat tampan berwajah pucat, berpakaian serba hitam berdiri di depan pintu sebuah ruangan, beberapa meter di depannya. Hamun sadar kalau namja itu bukan manusia. Namja itu tengah memperhatikan sekelompok pemuda-pemudi yg sedang duduk sambil mengobrol.

Sejak pertemuannya dg Dracula kangin, hamun jd sering melihat penampakan mahluk yg bukan manusia. Awalnya rasa takut terus menghantuinya, tp lama-kelamaan hamun jd bisa mengendalikan ketakutannya itu. Karena selama ini, mahluk yg dilihatnya itu tdk melakukan apapun pada diri hamun.
Hamun berusaha tak peduli pada sosok tampan itu, kini pandangannya tertuju pada kelompok org yg diperhatikan mahluk itu. Hamun menarik napas dan melangkah menuju mereka. Tp saat  hamun berada tak jauh dr para calon org terkenal itu, tiba2 ia mendengar suara org yg sangat familiar di telinganya

“wajahnku tampan, dan kalau aku sedikit berdandan aku akan terlihat sangat cantik. Kulitku pun seputih susu, aku yakin pasti agency ini akan memakaiku sebagai maskotnya” kata seorang namja percaya diri. Para yeoja cantik yg duduk disekitarnya, memperhatikan namja itu sambil menimpali perkataan namja cantik tadi.

“kau benar2 mempesona heechul~ssi” seru yeoja bergaun merah muda pada namja yg tak lain dan tak bukan adalah heechul

“kau tahu nona, wajahmu bercahaya dan kulitmu mulus, kau cocok jadi bintang iklan sabun kecantikan” puji heechul seraya mengelus pipi yeoja itu. Senyuman terus berkembang di bibir merah heechul, dan tangannya tak pernah diam, selalu pegang sana pegang sini

‘astaga, kenapa aku sampai lupa kalau aku kenal dg mahluk yg terobsesi jadi model itu’ batin Hamun sambil menepuk keningnya sendiri

“Hamun~ah” panggil heechul. Namja itu bangkit dan menghampiri hamun yg berada tak jauh darinya

“sedang apa kau disini?” tanya heechul saat ia sampai di hadapan hamun

“oh aku.... sepertinya aku tersasar, kalau begitu aku permisi dulu” kata hamun berbohong dan mencoba beranjak dari tempat itu. Tak sengaja pandangan hamun bertemu dg pandangan namja tampan berpakaian serba hitam tadi. Namja itu menatap hamun tajam. Sontak hamun merinding ketakutan

“hamun~ah, kau sakit? Kenapa wajahmu pucat begitu?” tanya heechul sambil menarik tangan hamun, tp yeoja itu segera menepisnya

“gwenchana oppa -gapapa-”

Heechul terus memperhatikan hamun yg menunduk dan mulai berkeringat. Padahal ini gedung ber—AC, tp keringat yg mengarlir di wajah yeoja itu sangat deras. Wajahnyapun sangat pucat

“kalau kau tdk sakit, kenapa kau aneh begitu? kaya org yg habis melihat hantu saja” celetuk heechul.

Hamun terkejut mendengar perkataan heechul, sontak ia memandang heechul. tp betapa terkejutnya hamun saat mendapati mahluk yg tadi ada di depan pintu, kini sudah berada tepat di belakang heechul, sedang menatapnya dingin.

“Omo~” hamun mematung, ia merasa kakinya sangat lemas. Keringat dingin semakin deras membasahi seragam sekolah yg masih dipakainya.

Heechul merasa hamun semakin aneh. Ia menarik tangan yeoja itu, mencoba membawanya ke sofa, tp ternyata tubuh hamun sudah ambruk. Heechul berusaha menopang tubuh hamun yg sudah tak sadarkan diri.


TBC~~~~~~~~~~~~~~

bagaimana? semakin aneh kahn? mian yaa kl ceritanya jelek *bow*..
tp jgn lupa komen .. okeh?? author terima saran dan kritik koq..
doumo arigatou.. jeongmal gomawo ^^

3 comments:

  1. haiyah gantung lgi dah ceritana..
    >.<

    ReplyDelete
  2. Pendek amat critana~ = ='
    ~Author POV~ ko Hamun c?
    Oh y., gw lpa kl nih ff ttg hantu...
    Hahahaha...
    Gw kget tiba" da hantuna gtu...
    Trusin cuy...

    ReplyDelete
  3. someone : kusuma kah yg ada disana ?? hehehhe .. sabar yaa bacanya ^^ heehhehe

    mamahnia : masa sii kependekan ?? perasaan sama ajh ah ma yg kemaren .. hehehehhe
    jyaaaaahh jelas2 judulnya ada 'ghost'nya . hahhahahaha
    sipp sipp insyaallah diterusin koq . hehehhee .. da bagian yg perlu diperbaiki ga mah ??

    ReplyDelete