Sunday, October 10, 2010

Believe (Part 1)

Cast:
Kim Sung Hyeo ~ Leeteuk
Kim Hamun ~ Heechul
Park Seunggi ~ Eunhyuk
Shin Minrin ~ Shiwon
Lee Ah Mi ~ Kibum
Donghae, dan Yesung


Ini ff pertama saya jadi maaf banget ya kalo ceritanya ancur … T.T
Selamat menikmati...

“Dimana sih alamat ini?” terlihat seorang yeoja #wanita# berseragam sekolah sedang kebingungan mencari sebuah alamat.
“Kenapa tidak aku tanyakan aja sama orang-orang di sini. Pabo.” Sambil menjitak kepalanya sendiri.
Setelah yeoja itu bertanya kepada bapak penjual pinggir jalan, akhirnya dia mengetahui letak alamat yang dia cari. Tapi baru beberapa langkah dari tempat penjual tadi tiba-tiba ada yang menabrak dirinya sehingga terjatuh ke jalan, yeoja itu pun berusaha berdiri dan ingin melihat orang yang telah menabraknya. Ternyata yang menabraknya adalah seorang namja #pria# berambut hitam, bermata sipit, memakai anting di sebelah kirinya, dan dengan seragam yang berantakan namun tetap meninggalkan kesan tampan pada sang namja itu.

“Ya!! #Heh!#Kalau jalan hati-hati dong!” bentak namja itu.
“Mwo?! #Apa?!#” Yeoja itu pun kaget dengan apa yang dia dengar. Dia yang di tabrak tapi malah dia yang disalahkan, hilang sudah kesan pertama yang dia dapatkan terhadap si namja.
“Ya! Kau yang tidak lihat-lihat! Sudah tahu aku berada di depanmu tapi masih saja di tabrak.” yeoja itu pun membentak balik.
“Iiiish… Gara-gara kau bisa-bisa aku telat ke sekolah.” Kata namja itu sambil merapihkan seragamnya.
Yeoja itu semakin tidak tahan dengan namja yang ada di hadapannya sekarang, ingin rasanya dia memukul-mukulnya.
“Berdebat denganmu hanya buang-buang waktu ku saja.” Namja itupun segera berlari tanpa memperdulikan yeoja yang telah ditabraknya.
“Ya!! Kau! Berhentiii!” teriak yeoja itu namun si namja kini sudah sangat jauh dari tempatnya sekarang.
“Seharusnya aku yang marah karena aku bisa telat gara-gara dia menabrakku. “ yeoja yang bernama Sung Hyeo itu pun segera merapihkan seragamnya dan berlari menuju tempat yang dia cari.
Tempat yang dicari oleh Sung Hyeo itu adalah sebuah sekolah, sekolah barunya kini. Dia pun berhenti sejenak di depan gerbang sekolah yang cukup besar dengan bentuk yang indah, sebelum memasukinya dia mengambil nafas dalam-dalam dan mengehembuskannya, cukup untuk membuat dia tenang. Ketika Yeoja itu masuk, kesan yang dia dapat dari sekolah barunya itu adalah lingkungan yang indah dan asri, banyak tumbuh-tumbuhan, bunga-bunga dengan warna-warna yang indah, rumput halaman sekolah dan rumput lapangan yang hijau, semua di jaga kesegaran dan keindahannya. Sepertinya Sung Hyeo sangat terkesan dengan keadaan lingkungan di sekolah barunya itu. Gedung sekolahnya juga sangat besar dan indah dengan ukiran di temboknya yang cantik dan cat warna tembok yang bagus. Sung Hyeo itu kemudian berjalan di lorong sekolah dan tidak sengaja dia melihat seorang namja dan seorang Yeoja. Si namja terus mengikuti dan berteriak memanggil nama sang yeoja.
-“Mungkin mereka sedang bertengkar?”- pikiran yang ada dibenaknya. Sung Hyeo tadinya ingin melihat namun pergi ke ruang guru dan bertemu wali kelas barunya merupakan hal yang penting saat ini.

********************************************************************

“Ya! Kim Hamun! Jaggaman! #tunggu!#” seorang namja berkulit putih dan berwajah yang tak kalah manis dari yeoja pada umumnya berteriak pada seorang yeoja dihadapannya yang bernama Kim Hamun yang terus melangkah dengan cepat. Hamun dengan rambutnya yang dikuncir kuda itu terus melangkah dan tidak menggubris teriakan si namja.
“Kalau kau tidak mau berhenti aku akan tetap mengikutimu. Jika kau ke kamar mandi aku akan menununggumu di depan kamar mandi dan memanggil namamu yaaa walapun itu kamar mandi perempuan. Dan kalau kau pergi ke kelasmu aku akan bediri di depan kelasmu dan memanggil namamu juga walaupun aku akan dimarahi dan dihukum. Po.. Pokoknya aku akan tetap memanggilmu sampai kau mau mendengarkanku.” Namja itu tetap mengikuti Hamun pergi walaupun di wajahnya kini terlihat kesal.
“Kim Hamun!” kini teriakan si namja itu lebih kencang.
Tiba-tiba Hamun berhenti dan berbalik.
“Ya! Kim Heechul!” teriakan Hamun tak kalah kencang dari namja yang bernama Heechul itu dan cukup membuat Heechul kaget.
“Sebenarnya apa maumu?!” tanya Hamun kepada Heechul yang masih dalam keadaan kaget. Heechul pun langsung sadar dan berjalan mendekati Hamun.
“Kita harus bicara.” Heechul pun menarik lengan Hamun.
“Aniyo #tidak#” tolak Hamun dan mencoba melepaskan tangannya namun Heechul tidak melepasakan bahkan menggenggam lebih erat lengan Hamun.
“Oppa aphayo #sakit#.” Hamun merintih kesakitan.
Karena tidak tega mendengarkan rintihan Hamun dia pun melepaskan genggamannya. Terlihat Hamun kesakitan dan dia pun mengusap-usap tangannya. Heechul yang merasa bersalah dan tak tega melihat Hamun kesakitan seperti itu lalu menarik lengan Hamun pelan untuk mengajaknya ke bangku di pinggir taman sekolah namun kini untuk membantunya mengusap lengan Hamun.
“Mianhe.” Ujar Heechul lembut.
Hamun menatap namja dihadapannya, namja yang tadi berteriak-teriak namun kini berkata lembut terhadapnya. Di wajah Hamun tergurat rasa senang namun terselip kesedihan, terlihat sekali mereka berdua seperti saling menyanyangi namun sedang dirundung masalah.
“Gwaenchana?” tanya Heechul.
“Ne” jawab Hamun.
“Ada apa Oppa manggil aku keluar kelas? Aku ngga punya waktu lama karena aku tadi hanya minta ijin untuk buang air kecil kepada Pak Lee.”
“Siapa suruh kau tidak mau langsung dengarkan aku!” Heechul yang tadi berkata lembut kini berteriak lagi.
“Mianhe… mianhe…. Ya udah sekarang ada apa?” Hamun cepat-cepat minta maaf daripada harus mendengar teriakan Heechul yang memekakan telinga.
“ Kenapa tiba-tiba kau menjaga jarak dariku? Dan apa hubunganmu sama Kibum orang yang sok playboy itu hah?!” tanya Heechul mulai berteriak lagi.
-“Haruskah ku jujur atau bohong padanya? Mana yang lebih baik kulakukan?”- Hamun bertanya-tanya di dalam benaknya.
“Kenapa setiap kali aku menanyakan hal itu kau selalu membuang muka dan tidak mau menatapku?” Heechul pun bertanya lagi dengan emosi.
Hamun tidak berani untuk menatap Heechul, kini hanya air matanya yang menjawab.
“Ke… kenapa kau menangis?” Heechul pun menjadi panik dengan reaksi yang diberikan Hamun.
“Kau mau tahu kenapa aku menangis Hah?!” Hamun langsung menatap Heechul dengan tajam.
Heechul menjadi kaget dengan tatapan Hamun seperti itu.
“Kau itu orang yang tidak tahu malu! Selalu berteriak dimana-mana seolah-olah dunia ini adalah milikmu! Dan sepertinya telingaku harus diperiksa ke rumah sakit karena harus selalu mendengar suaramu yang terus-terus nyerocos seperti petasan yang tidak mau mati-mati” Hamun pun mengeluarkan kemarahannya di hadapan Heechul. Heechul bertambah kaget dan tidak menyangka dengan jawaban Hamun.
“Kau hanya menangis karena itu?” Heechul pun tidak percaya.
Hamun pun menjadi kebingungan mencari alasan lain agar tidak berkata yang sebenarnya. Dia tahu kalau dirinya tidak pandai dalam hal itu.
“Kau bohong! Kau kan sudah terbiasa selama ini mendengarku berteriak-teriak. Seharusnya aku yang lebih tersiksa dan segera pergi ke rumah sakit karena selalu mendengar kau marah-marah dan berteriak, bahkan orang lain pun tahu kalau kau adalah wanita yang galak.” Heechul pun tidak mau kalah dari Hamun.
“Oh jadi seperti itu?! Kalau gitu ngapain aku di sini?! Lagipula kau pasti tersiksa kan dengan keberadaanku! Kalau gitu aku pergi saja!” Hamun beranjak dari tempat duduk. Namun belum sempat Hamun melangkahkan kakinya, Heechul menarik tangannya dan membuat Hamun duduk kembali di sampingnya.
“Aku memang tersiksa dengan keberadaanmu...” Ujar Heechul dengan serius. Hamun yang terkejut mendengar perkataan Heechul hanya mampu terdiam.
“..yang akhir-akhir ini terus bersama dengan Kibum.” Katanya dengan sedih.
Kini mereka berdua saling menatap, tersirat di benak Hamun untuk berkata jujur namun dia menahannya. Heechul terus menatap Hamun dan Hamun merasa terhipnotis untuk juga terus menatap wajah Heechul. Wajah mereka kian mendekat dan mendekat, Heechul pun menutup matanya…
“Aya! #Aduh!#” tiba-tiba mata Heechul terbuka dan merintih kesakitan.
“Oppa! Aku tau kau ingin berbuat itu padaku kan? Hampir saja aku lengah.” Hamun pun menghapus air matanya dan lekas pergi meninggalkan Heechul yang sedang kesakitan.
“Kim Hamun! Kenapa kau berbuat seperti ini padaku?! Wae”?! #kenapa?!#Padahal tinggal sedikit lagiiii!!!” Heechul pun berteriak dan marah-marah namun merintih kesakitan sambil memegang kakinya yang diinjak oleh Hamun.

**************************************************************

Setelah berputar-putar di sekolah barunya, Sung Hyeo pun bertambah yakin kalau dia sekarang benar-benar bingung mencari ruang guru.
“Seharusnya aku abaikan saja panggilannya. Setidaknya jangan lakukan itu di sekolah. Iiiish… dia selalu saja membuat ku pusing dan gugup.” Tiba-tiba Hamun berjalan menuju tempat Sung Hyeo berdiri sekarang sambil bergumam sendiri.
“Ah yeoja yang kulihat di lorong tadi. Kemana namja yang bersamanya? Apa aku tanya aja ya ke dia di mana ruang guru. Tapi wajahnya kelihatan galak, jadi serem buat nanya” Sung Hyeo menjadi bingung namun memutuskan untuk bertanya pada Hamun.
“Sillyehamnida #permisi#” sapanya kepada Hamun dengan gugup.
“Ne?!” Hamun pun menjawab sapanya Sung Hyeo dengan wajahnya yang kelihatan masih kesal dengan atas kejadiannya dengan Heechul tadi.
“Ma… mau nnannya ruang guru di sebelah mana ya?” tanya Sung Hyeo memberanikan diri dengan perasaan gugup karena wajah dan jawaban Hamun yang galak.
“Ruangan kedua setelah tangga itu.” Hamun menunjuk ke arah kiri letak di mana tangga yang dimaksud.
“Gomabseumnida” katanya sambil membungkukkan badan dan Hamun pun membalas dengan membungkukkan badannya juga dan Hamun segera pergi untuk ke kelasnya.

********************************************************************

“Annyeong Haseo #Salam Kenal#. Jeoneun Kim Sung Hyeo imnida #Nama saya adalah...#. Mannaseo bangabseumnida #Senang berjumpa dengan kalian#.” Sung Hyeo pun memperkenalkan dirinya kini di kelas barunya kelas 2.5 dan di depan teman-teman barunya.
“Mulai sekarang Ibu harap kalian bisa berteman dengan Sung Hyeo. Jiyeon tolong kau pindah di samping Soyeon dan Sung Hyeo kau boleh duduk di sebelah Seunggi. Seunggi dapat membantumu mengejar pelajaran yang tertinggal.” *dengan kata lain sih si Seunggi ini pinter* Perintah Ibu Hwang sambil menunjuk sebuah tempat duduk di samping seorang Yeoja, wali kelas paruh baya dengan penampilannya yang menarik namun tetap sopan.
“Kim Sung Hyeo imnida.” Sapa Sung Hyeo kepada Seunggi.
“Park Seunggi imnida.” Sambil tersenyum ramah.
Sung Hyeo merasa ada yang mencolek-colek punggungnya, dia pun menoleh ke belakang.
“Hei… hei…” seorang namja menyapanya.
“Lee HyukJae imnida. Tapi panggil aja aku Eunhyuk” Namja itu pun memperkenalkan dirinya dengan senyuman yang lebar.
“Kim Sung Hyeo imnida.” Sung Hyeo pun membalas sapanya Eunhyuk.
“Eunhyuk kenalannya ntar aja pas istirahat. Sekarang coba kamu tulis jawaban pr fisika kamu yang sudah ibu suruh kemarin lusa. Kerjakan no.4 dan 5 ” Ujar Bu Hwang.
Eunhyuk pun kaget dan segera membuka buku prnya. Dia lupa kalau ternyata hanya nomor 1 dan 2 saja lah yang telah dia kerjakan dan nomor setelahnya sampai no. 10 belum dia kerjakan. Wajahnya kini sangat ketakutan dan keringat pun bercucuran. *Emang dasarna males nih Eunhyuk… XP*
“Ayo maju sekarang!” perintah Ibu Hwang. Denga terpaksa Eunhyuk pun berdiri dan melangkah dengan sangat gugup dan gemetaran. Namun dari sampingnya ada yang mencolek lengannya.
“Pssst..” Sung Hyeo pun menyerahkan sebuah buku tulis. Eunhyuk pun dengan segera mengambil buku itu diam-diam saat Bu Hwang tidak memeperhatikannya. Dengan segera dia membuka buku tulis itu dan terlihatlah semua nomor telah dikerjakan. Dia mengenali tulisan ini, lalu ia pun melirik yeoja yang ada di samping Sung Hyeo dan tersenyum senang.
“Gomawo #terimakasih#.” Katanya pelan.
“Cheonmaneyo.” Balas yeoja itu.
“Ayo Eunhyuk maju sekarang!” teriak Bu Hwang.
“Iya Bu!” Katanya lantang dan maju dengan percaya dirinya.
Sung Hyeo dan Seunggi hanya bisa tertawa melihat tingkah Eunhyuk.

*******************************************************************

Teeeeeng… teeeeeng… teeeeeng… *ini bunyi bel istirahat loh ya*

Seunggi dan Eunhyuk pun mengajak Sung Hyeo ke kantin sekaligus memperkenalkan lingkungan sekolah.
“Seunggi-ssi aku mau ke toilet dulu ya.” Ujar Sung Hyeo tiba-tiba.
“Kalau gitu aku anterin ya?.” Seunggi menawarkan diri.
“Tidak usah biar aku sendiri aja. Tapi toiletnya dimana ya?” tanya Sung Hyeo.
“Lurus aja sampai mentok baru belok kanan. Jangan belok kiri ya karena itu toilet pria.” Jawab Seunggi sambil menunjukkan arah yang dituju.
“Oke.. oke… kalian duluan aja ke kantin nanti aku menyusul. Daaaah…” Sung Hyeo pun dengan cepat berlari menuju ke kamar mandi. Namun sewaktu dia hampir tiba dan tinggal beberapa langkah lagi untuk belok kanan dirinya ditubruk oleh seorang namja sampai tubuhnya berputar-putar dan membelakangi tembok. *jiaelah lebay ya sampe muter-muter gitu… hehehe*
“Mian #maaf#.” Kata namja itu.
“Gwaenchanayo #tidak apa-apa#.” Jawab Sung Hyeo yang tidak melihat sekitar dan langsung buru-buru belok kanan. Setibanya di toilet dia bertemu dengan seorang namja lain dengan wajah yang sangat manis dan tampan memakai seragam cukup rapih. Sang namja itu kini berhenti dan berdiri dihadapannya. Jantungnya berdegup kencang dan terus menatapnya, mungkin pipinya sedang memerah sekarang.
“Mau kemana?” namja itu pun bertanya.
Sung Hyeo merasa kaget dan jantungnya berdegup lebih kencang ketika namja itu mulai bertanya.
“Ke.. ke toilet.” Jawabnya dengan gugup.
Sang namja itu pun langsung menggeser tubuhnya ke kanan sedikit dan menunjuk-nunjuk papan. Sung Hyeo pun melihat apa yang di tunjuk oleh namja itu dengan penasaran. Dia melihat papan bertuliskan toilet namja dan di bawahnya terdapat gambar sedikit abstrak namun bisa diketahui gambar itu membentuk namja. Sung Hyeo pun langsung kaget dan menyadari kalau dia berada di depan toilet yang salah, tetapi rasa malu terhadap namja yang ada di hadapannya lebih besar. Namja itu pun segera pergi namun dia berhenti sejenak.
“Lebih baik kau memakai kacamata saja.” Sindir sang namja dan dia pun segera berlalu dari hadapan Sung Hyeo. Dengan perasaannya yang bercampur aduk antara malu dan kesal dia langsung menuju ke toilet yeoja. Dia tahu dia yang salah namun dia merasa namja itu tidak perlu sampai menyindirnya.
“Kenapa aku bisa sampai salah? Haaa… pasti karena tadi aku nabrak orang lalu tubuhku berputar arah dan tanpa melihat sekeliling dulu aku langsung saja belok kanan. Pabo… pabo…” sambil memukul-mukul kepalanya. Lalu Sung Hyeo berdiri di depan pintu, sebelum masuk Sung Hyeo pun memastikan tulisan dan gambar yang di tempel di depan pintu, setelah merasa yakin kalau dia berada di tempat yang benar sambil menghela napas dia pun masuk ke dalam toilet.

****************************************************************

Seunggi dan Eunhyuk kini tiba di kantin sekolah tempat favorit semua murid-murid, kantin yang cukup besar dan selalu ramai namun semua tetap rapih mengantri untuk mendapatkan makanan.
“Seunggi-ssi! Eunhyuk-ssi!” panggil seorang yeoja dengan suara yang cukup keras. Seunggi dan Eunhyuk pun mencari arah suara itu datang dan mereka berdua pun menghampiri dan bergabung dengan yeoja itu.
“Hamun-ssi, tolong perankan suaramu.” Pinta seorang namja dengan tubuh tinggi dan cukup kekar.
“Seluruh orang di kantin ini sampai bisa mendenggar suaramu itu.” Sindir seorang yeoja dengan badannya yang sedikit kurus yang duduk di samping namja bertubuh tinggi dan kekar itu
“Ya! Siwon! Minrin! Kalau suara aku tidak kencang Enhyuk dan Seunggi ngga akan tahu kalau kita duduk di sini.” Teriak Hamun.
“Arasseoh… arasseoh…” ujar Minrin mengalah sambil menutup telinganya.
“Makanan kalian sudah aku ambilkan sesuai pesanan kalian.” Kata Hamun.
“Gomawo Hamun.” Kata Seunggi dan Eunhyuk serempak. Hamun dan Eunhyuk segera duduk bersebelahan di samping Shiwon dan Minrin.
Sewaktu mereka sedang makan seseorang menyenggol pundak Hamun sehingga sendok yang sedang dipegang Hamun pun terjatuh ke lantai. Hamun merasa kesal dan dia pun berdiri untuk melihat orang yang telah menyenggol dirinya tapi setelah dia melihat orang yang telah menyenggolnya dia justru diam dan tak bisa marah.
“Mianhe Hamun.” Ujar seorang yeoja yang mempunyai tubuh tinggi dan langsing.
“Gwaenchana Ah Mi.” Balas Hamun.
Mereka berdua bertatapan dan terlihat sangat canggung. Dan yang lain hanya heran melihat sikap yang aneh dari kedua yeoja itu.
“Ayo duduk bersama kita Ah Mi.” ajak Minrin.
“Iya. Sudah lama kan kau tidak ikut berkumpul bersama kita lagi.” Eunhyuk pun ikut membujuk.
“Hei semua.” sapa seorang namja yang tiba-tiba datang.
“Ki… Kibum.” Kata Ah Mi pelan.
“Ah Mi” Kibum kini menatap Ah Mi. Namun di wajah Ah Mi sekarang terlihat sangat marah bercampur sedih setelah melihat kedatangan Kibum seorang namja yang berwajah mungil dan tampan yang kini berdiri di samping Hamun.
“Mian. Aku tidak bisa. Karena ada urusan lain.” setelah menatap mereka berdua Ah mi pun segera pergi.
“Kira-kira Ah Mi sedang ngurusin apa ya sampai-sampai tidak ada waktu berkumpul bersama-sama kita lagi?” tanya Siwon dengan heran namun yang lain hanya menjawab dengan gelengan kepala.
Hamun pun menatap Kibum seolah-olah menyuruhnya untuk mengejar Ah Mi. namun ketika Kibum hendak pergi untuk mengejar Ah Mi, saat itu pun dia terhenti ketika melihat tiga orang namja, lalu dia pun mendekat kepada Hamun.
“Heechul hyung.” Bisiknya.
Hamun pun kaget namun dia merasa perasaan Ah Mi kini lebih penting.
“Gwaenchanayo. Kau kejar saja Ah Mi.” pinta Hamun.
“Aniyo. Aku akan menemanimu di sini. “ kata Kibum yang segera duduk di sebelah Hamun dan menyuruh Hamun duduk kembali.
“Bagaimana dengan Ah Mi.” tanya Hamun khawatir.
“Tenang saja. Aku akan bicara padanya nanti.” Jawab Kibum dengan tenang.
Kini ketiga namja yang baru saja datang duduk di depan mereka berenam. Salah satu namja yang bernama Heechul kini menatap Hamun dan Kibum dengan tajam. Namun mereka berdua berpura-pura tidak melihat Heechul dan bersikap sangat dekat sekali. Heechul bertambah kesal dan marah melihat tingkah Hamun dan Kibum.

******************************************************************************

“Ramai sekali kantinnya. Mana Seunggi dan Eunhyuk ya?” ujar Sung Hyeo kebingungan sambil mencari-cari keberadaan kedua temannya itu.
“Sung Hyeo sini!” panggil Seunggi sambil melambaikan tangannya. Sung Hyeo pun merasa lega dan dengan segera menghampiri mereka.
“Makananmu sudah ku pesankan nih. Maaf kalau tidak sesuai selera.” Kata Seunggi.
“Tidak apa-apa. makasih ya.” ucap Sung Hyeo sambil melihat orang-orang yang berada di satu meja makan dengan dirinya kini.
“Sama-sama. Oh ya chingu… kenalin ini teman sekelas aku dan Eunhyuk yang baru.” Ungkap Seunggi.
“Kim Sung Hyeo imnida.” Sung Hyeo menundukkan kepalanya.
“Ini Siwon dan pacarnya Shin Minrin, yang ini Kim Hamun kalau yang ini Kim Kibum. Masih ada dua orang lagi sih Donghae dan Ah Mi tapi mereka sedang ada urusan masing-masing. Minrin, Hamun, dan Donghae berada di kelas 2.7 dan Shiwon dengan Ah Mi di kelas 2.3 sedangkan Kibum di kelas 2.1” Seunggi memperkenalkan temannya satu per satu. Mereka pun menundukkan kepala dan tersenyum ramah.
“Ah… kau yang tadi bertanya ruang guru kan?” tanya Hamun penasaran.
“Heh? Yeoja yang wajahnya serem tadi.” Kata Sung Hyeo dalam hati.
“Ne…” jawab Sung Hyeo yang kemudian duduk di samping Hamun dan di depannya adalah Siwon. Mereka pun dengan cepat menjadi teman yang akrab. Sung Hyeo merasa senang mendapatkan teman-teman baru seperti mereka yang ramah dan baik, tingkah mereka selalu membuat Sung Hyeo tertawa dan senang. Apalagi melihat sepasang kekasih yaitu Siwon yang selalu menggoda kekasihnya Minrin, jika Minrin merasa kesal hanya dengan kata-kata Siwon langsung membuat Minrin tersipu malu dan kembali ceria. Hamun juga terlihat sangat dekat dengan Kibum walaupun Sung Hyeo tidak tahu apa hubungan mereka sebenarnya. Mungkin kekasihnya? Namun bagaimana dengan namja yang sebelumnya?
“Kita pergi saja dari sini! Aku sudah tidak nafsu!” tiba-tiba teriak Heechul sambil membanting sendoknya ke piring membuat sekitar menjadi hening. Sung Hyeo pun terkejut dengan teriakan itu, dia melihat ke depan asal teriakan itu datang dan dia terkejut melihat namja yang berteriak itu.
“Ada apa dengan Heechul hyung?” tanya Shiwon heran. Namun tidak ada seorang pun yang menggubrisnya karena memang tidak ada yang tahu apa yang membuat Heechul berteriak kecuali Hamun dan Kibum yang walaupun mengetahui alasannya namun mereka hanya diam saja.
“Dia kan yang bersama Hamun tadi di lorong?” ujar Sung Hyeo pelan dan dia bertambah kaget ketika melihat dua namja yang dikenalinya bersama Heechul.
“Kenapa mereka ada di sini?” kata Sung Hyeo kaget. Lalu dia memfokuskan perhatiannya pada salah satu temannya Heechul yang sibuk makan, khususnya seragam yang dikenakannya.
“Iiiissh… kenapa aku tidak menyadari kalau seragam yang dikenakannya sama denganku. Pabo… pabo…” Sung Hyeo pun memasang wajah pasrah.
“Nafsu apa? Kenapa? Aduuh~ Aku kan sedang makan.” Tanya pria berambut hitam dengan mata sipit dan memakai anting yang sedang sibuk menghabiskan makanannya.
“Kalau kau mau kita pergi ya kita pergi dari sini. Tapi pelankan suaramu Heechul. Yesung ayo kita pergi” ajak pria berwajah manis itu.
“Haaah! Kalau begitu baiklah Leeteuk kita pergi sekarang. Lagi pula aku sudah menghabiskan makananku.” Kata Yesung sambil memegang perutnya yang kekenyangan.
“Kau seperti ini lagi pasti karena yeoja itu kan?” tanya Leeteuk sambil melirik Hamun. Hamun pun hanya diam sambil memakan makanannya.
“Yeoja? Siapa? Hamun ya? Memang ada Hamun?” Yesung celingak-celinguk mencari keberadaan Hamun. Lalu orang-orang yang satu meja makan dengan Hamun kini menatap Hamun dengan penuh rasa penasaran. Namun hamun hanya bersikap biasa saja seolah-olah tidak ada masalah apa-apa.
“Bodoh! Buat apa kau mencarinya?!” bentak Heechul.
“Kau?!” tiba-tiba Yesung berteriak.
“Kau yang tadi pagi kan?!” tanya Yesung kepada Sung Hyeo dan menghampirinya.
“Ne. Wae?!” tanya Sung Hyeo balik dengan ketus.
“Sial sekali aku bertemu dengan mu lagi.” Sindir Yesung.
“Mwo?! Seharusnya aku yang bilang begitu!” bentak Sung Hyeo kepada Yesung.
“Kalian saling kenal?” tanya Eunhyuk dengan polosnya.
“Aniyo…!!!” serempak mereka berdua berteriak.
Eunhyuk pun langsung diam mendengar jawaban mereka berdua.
“Kau tidak salah tempat lagi?” tambah Leteuk menyindir Sung Hyeo. Sung Hyeo pun merasa malu namun bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
“Sudahlah ayo kita pergi dari sini!” pinta Heechul dengan ketus. Setelah ketiga namja itu pergi mereka pun kembali duduk dan makan, tidak ada yang membahas tentang kejadian itu lagi.
“Hamun… gwaenchanayo?” tanya Seunggi pelan. Seunggi sebenarnya mengetahui permasalahan yang dialami antara Hamun dengan Heechul, Kibum, dan Ah Mi karena Hamun sudah menceritakan sebelumnya . Seunggi pun menjadi khawatir dan Kibum yang melihat Hamun menjadi sedih langsung mengenggam tangannya untuk membuatnya tenang.

Continued~...

Sumpah! Waktu ngepost nih ff tuh deg-degan banget, takut jelek dan ngecewain pembaca... T.T
Tp mudah-mudahan kalian suka ya...
Dan maaf kalau ada kata-kata yang salah...
Namanya juga baru belajar...
Hhhehe...
Diterima sarannya supaya ff saya jadi tambah bagus…. ^^

Thank you... ^^

Author : Nia_Miku

5 comments:

  1. Wuiihh wuiihhh aq orang pintar ?? jd enakk .. hahhaha :p

    aku kira teuk ajussi yg tabrakan ma sunghyeo, n yesung yg papasan di kamar mandi .. eh tnyata terbalik .. heheheh :p
    tp good mah ceritanya .. konfliknya bikin penasaran .. part 2 nya jgn lama2 .. ntar kl kelamaan, keburu cast pada tua .. hehehehhe *apa sih*

    ReplyDelete
  2. Kalo mata sdikit sipit mah dah pasti Yesung lah...
    Hhahaha...
    Sbenerna c part 2na dah slesei tp rus d priksa lg *dah ky peer ja* biar g da yg slah...
    Bgus g tp?
    N pa yg rus d prbaiki gtu?

    ReplyDelete
  3. baguzz koq mah [menurut saia] hehhehe
    couplenya dsembunyikan ajh mah, biar bikin lebih penasaran reader ..
    hehehehhe

    aq tunggu yaa kisah cinta ku dg sii ayank hyuk .. yg super romantis kl bisa ..
    hahahaha

    ReplyDelete
  4. Awal ak bca FF ni, ud pusink am konflik2 ny yg nongol bertubi-tubi.. =="
    Tapi begitu bca Bagian Sung Hyeo am Teuk n Yesung di bagian akhir, ak jadi penasaran am crta ny.. Kya n y seruu.. ^^
    Ak mau bca part ke 2 donk..

    ReplyDelete
  5. Mkasih y dah bca fanfic ku n mav kalo bkin pusing... T.T
    Sbenerna c niatna buat bkin pnasaran bkn bkin pusing...
    Tp knp jd bgini y?
    Wkwkwkwkwk...
    Mungkin krn aku mang mw ksih tw ttg konflik mreka dlu., nah asal konflik mreka lma klamaan jg bkal ktahuan ko...
    Tnang ja... ^^
    Hhehehehehe...

    ReplyDelete