Sunday, April 3, 2011

LOVE DISEASE Part IV

Cast : EunHae / SiHae / HanHae / KyuMin
Author : Eunhaekid

Eunhyuk POV

Latihan hari ini berjalan lebih santai dari biasanya. Kyu hyung sama sekali tidak berteriak saat salah satu dari kami melakukan kesalahan atau saat kipper tidak bisa membaca arah bola. Sejak tadi, kyuhyun hyung tampak seperti orang yang punya dunia sendiri, hanya melamun dan tiba-tiba menggeleng keras atau menampar pipinya sendiri. Aku harap ia tidak kena gangguan kejiwaan.

Mungkin itu semua efek dari kecelakaan siang tadi. Tapi yang aku heran, kahn sii galak sungmin yang berperan sebagai wanita –walau posisinya berada diatas- tapi, kenapa kyuhyun hyung yang lari seperti tadi? Apakah mulut yeoja galak itu begitu bau sampai-sampai hyung berlari dan ingin muntah? Tapi kurasa bukan karena masalah bau mulut, tapi pasti karena bibirnya terlalu keras dan menyakitkan.


Karena sedikit hawatir, aku, siwon, dan hankyung memutuskan untuk mengajak kyu hyung minum-minum sebentar –tapi bukan minum arak lho, karena kami masih dibawah umur- hanya sekedar menghiburnya atau mengembalikan moodnya

kyuhyun hyung berjalan lebih dulu, kami bertiga hanya mengikuti langkah pelatihku itu dari belakang, jaga-jaga ia tersandung atau apalah.

Tapi, tiba-tiba langkah kyu hyung berhenti, membuat aku dan siwon yang berjalan dibelakangnya, menabrak punggungnya. Matanya tertuju pada dua orang yeoja yang berjalan di depan kami, mmmmhh mungkin lebih tepatnya salah satu dari mereka

“chagi” panggilku pada donghae. Ia dan sahabatnya berhenti dan menoleh kearah kami. Aku berlari kecil kearah mereka, diikuti siwon, hankyung, dan kyuhyun hyung

“an..annyeong” sapa kyuhyun hyung sambil menggaruk tengkuknya

“annyeong” balas sungmin dan donghae hampir bersamaan

“kyuhyun hyung salting tuh” bisik hankyung, aku dan siwon manggut-manggut setuju. Terlihat jelas kyuhyun hyung berdiri sambil membuang mukanya kearah lain, sementara sii galak sungmin hanya menunduk dengan telinga merah –malu tuu-

“mmmmhh kalian mau kemana?” tanya kyuhyun hyung pada kedua gadis itu “sedang buru-buru tidak?” tambahnya ragu

“tidak koq. Iia kahn hae?” jawab sungmin cepat dan langsung meminta donghae mengiyakan. Yeoja tercantik di dunia itu hanya tersenyum.

“wah kebetulan, kami akan makan malam bersama, mau ikut?” tanya hankyung girang. Pasti karena donghae, awas saja sii china ini kalau berani mengambil kesempatan

“baiklah” Minnie tersenyum malu sambil sesekali melirik pelatih kami yang ketampanannya tak kalah dariku itu

Kami berenam jalan menuju rumah makan, Minnie dan kyu hyung berjalan paling depan, aku, donghae, siwon, dan hankyung yang berjalan dibelakang mereka memperhatikan detail setiap gerak-gerik kedua sejoli itu. Terlihat jelas kalau sii galak sungmin menaruh pada hyung. Ia selalu tersipu malu setiap kali kyu hyung bertanya

“selamat datang” sapa pelayan rumah makan itu saat kami masuk

Kami mencari tempat dan aku sengaja duduk disamping donghae agar bisa menjaganya dari terkaman mahluk ganas sejenis hankyung
.
Kami duduk melingkar, Urutannya : Kyu hyung, Sungmin, Donghae, Aku, Siwon, lalu Hankyung disamping kyu hyung yang masih asik mengobrol dengan sungmin, bahkan hingga pesanan kami datang

“gyaaaaa” teriak donghae karena tak sengaja memegang panci panas.

Astaga. buru-buru kupegang tangan donghae dan menaruh tangannnya yang terbakar itu ditelingaku, untuk menghilang rasa perihnya
**************************

Hankyung POV

“gyaaaaa” teriak donghae karena tak sengaja memegang panci panas.

Kami semua terkejut. Eunhyuk yang duduk disebelahnya dengan sigap langsung memegang tangan donghae dan menaruh tangannnya yang terbakar itu ditelinganya.

“bagaimana rasanya?” tanya eunhyuk sambil memegangi tangan donghae yang sedang memutar-mutar daun telinganya, gadis itu hanya tersenyum

“kau ini kahn calon chef, masa bisa-bisanya terluka begini” eunhyuk menurunkan tangan donghae tapi masih menggenggamnya “makanya hati-hati” eunhyuk mengelus kepala hae sayang. Huuuuuffth aku kahn juga mau memperlakukannya semanis itu.
Lagi-lagi donghae hanya tersenyum. Kenapa gadis manis dihadapanku ini begitu sedikit bicara? Kulihat Sungmin dan Kyuhyun hyung sedang asik mengobrol

“oh ya? Hobimu menjahit? Wahh kau telaten sekali” seru kyu hyung

“tapi hanya menjahit yang simple saja kog. Aku belum begitu mahir” Sungmin tersipu

“bohong, jahitannya sangat bagus. Bahkan dia sering menerima pesanan membuat baju” tiba-tiba donghae ikut nimbrung dan tersenyum

“Donghae~aa. Suaramu sungguh merdu. Baru kali ini aku mendengarmu bicara dengan nada imut seperti itu” celetukku histeris “kumohon ulangi sekali lagi” pintaku dengan wajah amat terpesona. Yah entah kenapa aku tidak bisa menyembunyikan apa yang kurasakan. Tapi, donghae hanya tertunduk malu.

“China! Sudah berapa kali kubilang jangan kau goda donghaeku!” eunhyuk mulai mengomel seperti biasa

“hey monyet! Mengapa kau begitu protektif pada donghae. Dia bebas mencari pria lain yang lebih baik dari monyet sepertimu” aku mulai terpancing emosi. Kesal sekali aku setiap kali melihat sii monyet ini sok menganggap kalau donghae hanya miliknya, yahh walau aku tahu kalau sebenarnya yeoja cantik itu adalah kekasihnya

Seisi rumah makan sudah memperhatikan meja kami. Donghae hanya menunduk malu, sedangkan kyu hyung dan Sungmin geleng-geleng tak mau ikut campur.

“oppa~ kumohon sudahlah” donghae menarik lengan eunhyuk yang sedang melingkar dileherku. Tapi ia tak mau melepasnya, dan tentu saja aku tak mau kalah

“kubilang hentikan atau aku membenci kalian seumur hidupku !!” kata donghae tegas. Matanya menunjukkan keseriusan. Baru kali ini kulihat donghae seperti ini. Aku dan Eunhyuk sama2 terkejut, dan kami lebih memilih mengakhirinya sambil tersenyum dan berlagak berbaikan.

“maafkan aku chagi, kau jangan marah. Aku janji akan selalu mendengar perkataanmu” eunhyuk mulai merajuk, tapi donghae hanya diam dan memasukan makanan kemulutnya. Terlihat dia marah dan tak mau mendengarkan perkataan eunhyuk. kudorong Sungmin agar ia pindah dan aku bisa duduk disamping donghae.

“donghae cantik. Maafkan aku. Aku akan slalau akur dengan monyet eh eunhyuk kalau kau memang mau seperti itu” akupun ikut merajuk. Mana mau aku sampai dibenci oleh gadis pujaanku ini. Sama seperti ekspresinya pada eunhyuk, seunggi tidak berkata apapun padaku

“apa kau ingin kami melakukan sesuatu sekarang?” tanya eunhyuk sambil tersenyum pada donghae, aku manggut-manggut setuju

Donghae memandangku dan eunhyuk sebentar lalu melihat Sungmin. Yeoja itu tersenyum seolah mengerti keinginan sahabatnya

“kalian harus bergandengan tangan kemanapun kalian pergi mulai sekarang” Sungmin angkat bicara seolah juru bicara donghae “selama seminggu” lanjut Sungmin, aku tercekat

Aku dan Eunhyuk saling berpandangan. Lalu kami memandang donghae bersamaan. Donghae mengangguk sambil tersenyum.
Kompak aku dan Eunhyuk menundukkan kepala –kecewa-. Mana mau aku sok mesra dengan monyet tengil ini. Tapi, saat kulihat donghae cemberut, langsung kugandengan tangan eunhyuk dan kami tersenyum terpaksa agar yeoja cantik itu tidak marah. Donghae tersenyum puas sekali. Dia berpandangan dengan Sungmin kemudian gadis disebelah kyu hyung itu tertawa terbahak-bahak.

“dasar laki-laki unik. hahahhahahhaha” tawa sungmin semakin menjadi-jadi. Kyu hyung dan siwon ikut tertawa. Sial. Aku hanya mendengus kesal.
*********************

Hari sudah semakin malam. Saat kami keluar rumah makan, langit sudah sangat gelap disertai angin lumayan kencang, sepertinya akan segera hujan

“kau ke arah mana?” tanya kyu hyung pada sungmin. Gadis itu menyebutkan daerah tempat tinggalnya

“kita searah. Biar aku antar kau” kata kyu hyung yang kemudian pamit pada kami

“Hae, aku duluan, kau berhati-hatilah” Sungmin memegang tangan donghae sebentar kemudian naik bus dan segera pergi. Donghae hanya tersenyum sambil melambaikan tangan pada sahabatnya.

Sekarang tinggal kami berempat. Kami berjalan bersama. Udara sudah terasa semakin dingin kulihat donghae memeluk dirinya sendiri. Aku ingin melepas jaketku. Tapi eunhyuk sudah menyelimuti tubuh gadis itu dengan jaketnya.

Hujan sudah mulai turun. Kami segera berteduh, tapi tubuh kami sudah terlanjur basah, akibat terkena tetesan hujan saat mencari tempat berteduh tadi. Kulihat tubuh donghae mulai menggigil.

“dingin ya?” tanya hyuk pada donghae sambil memeluknya erat

“oppa~” suara donghae bergetar

“aku akan menghangatkanmu. Kau bilang pelukanku hangatkan?” eunhyuk mengencangkan pelukannya. Aku dan siwon hanya bisa melihat melihat mereka dari samping

“oppa~” donghae menarik kemeja seragam hyuk agar hyuk lebih dekat lagi dengannya. Aku sungguh iri pada hyuk.

“kau harus segera pulang dan tidak boleh disini terus” eunhyuk terlihat sangat panik

“aku akan memanggil taksi” siwon langsung berlari kepinggir jalan dan menghentikan taksi. Aku menutupi kepala donghae dengan jaketku agar kepalanya tidak lebih basah.

“kami ikut” kataku dan siwon bersamaan sambil masuk kedalam taksi yang distopnya
****************************

Siwon POV

“kemana omma dan appa?” tanya hyuk saat kami tiba dirumah donghae. Pertama kalinya aku masuk kesini

“ke luar kota selama beberapa hari” jawab donghae dengan suara bergetar. Wajahnya sudah sangat pucat.

Kulihat eunhyuk membawa gadis lemah itu ke kamar. Aku dan hankyung mengikutinya dari belakang. Eunhyuk membaringkan tubuh gadis itu di ranjangnya. Kuperhatikan seisi kamar. Aku melihat pernak-pernik wanita, dan aku yakin ini memang kamar donghae, tapi bagaimana eunhyuk bisa tahu dengan pasti letak kamarnya tanpa bertanya?

“kau harus segera ganti pakaian” eunhyuk membuka kancing seragam gadis itu. Aku dan hankyung terkejut setengah mati. Masa eunhyuk yang akan mengantikan baju gadis ini?

“oppa” kata gadis itu pelan sambil memegangi tangan hyuk yang ingin membuka kancing teratas kemejanya.

“aku tunggu diluar, panggil aku kalau kau sudah selesai” eunhyuk mengecup kening gadis itu. Dia mengerti kalau donghae tidak ingin eunhyuk membuka bajunya.
Kami bertiga keluar. Eunhyuk menuju dapur dan mengambilkan kami minum

“bagaimana kau tahu seluk beluk rumaha ini?” hankyung membuka mulut dan menanyakan hal yang sama dengan yang ada dipikiranku

“kau pikir hubungan kami baru setahun dua tahun?” eunhyuk balik bertanya sambil menenggak minuman ditangannya

“kau juga kenal keluarganya?” giliranku yang bertanya

“tentu saja” jawab eunhyuk enteng dan menaruh gelasnya yang kosong “hubungan kami tidak biasa” tambahnya lagi sambil menepuk pundakku dan hankyung

Kami bertiga kembali ke kamar donghae. Kulihat dia sudah terlelap. Wajahnya sangat lemah, bibirnya gemetar. Sepertinya dia sangat kedinginan.
Aku mengambil kompres untuknya. Hankyung menutupi tubuh gadis itu dengan semua selimut yang ada dilemari. Sementara eunhyuk duduk disamping gadis itu sambil mengelus-ngelus tangannya untuk membuatnya lebih hangat lagi.

Setelah beberapa lama, kulihat bibirnya sudah tidak gemetar. Mungkin keadaannya sudah lebih baik sekarang. Aku duduk disamping eunhyuk yang masih mengenggam tangan donghae. Eunhyuk tertidur lelap, kurasa dia kelelahan. Begitu juga hankyung, ia tertidur di kursi ruang depan.

Aku terus terjaga karna aku masih gelisah. Aku terlalu hawatir padanya, sehingga ngantukpun aku tidak. Aku memandangi wajahnya. Dia seperti malaikat kecil yang kelelahan setelah menebar kebahagiaan di dunia. Aku benar-benar ingin melindunginya yang lemah seperti ini. Baru kali ini aku melihatnya begitu tidak berdaya. Aku merasa rasa sukaku padanya terus bertambah dan bertambah. Bahkan saat aku melihat tangan eunhyuk menggenggam tangan lemahnya. Ingin sekali aku diposisi itu.

Kulihat tangan kanan donghae digenggam eunhyuk, tapi tangan kirinya terkulai diatas perutnya. Kuberanikan diri mendekatinya dan memegang tangan kirinya. Halus tapi sangat dingin. Aku semakin mengencangkan peganganku. Aku mengelusnya untuk membuatnya hangat.

“o..oppa~” kata donghae pelan

Aku terkejut dan kulihat eunhyuk masih tertidur. Aku memandang donghae, kulihat matanya sedang melihatku

“kau memanggilku?” tanyaku padanya, tanganku masih menggenggam tangan kirinya

Dia tidak menjawab, aku duduk di kasur -dekat kepalanya- sekarang. Dia menoleh padaku. Kupandangi matanya, dia tetap melihatku. Aku merasa jantungku berdegub semakin keras

“kau butuh sesuatu?” tanyaku lagi. Donghae hanya diam, dia terus memandangku

“g..gomawo” katanya pelan lalu tersenyum

“ne, cheonmaneyo..” aku tersenyum padanya “istirahatlah lagi” aku merapihkan poninya. Dia tersenyum lagi dan mengagguk. Aku terus membelai rambutnya dan kupandangi wajahnya. Dia terlelap lagi, senyuman masih menghiasi bibir mungilnya yang pucat.



TBC~~~~



Saya datang lagi bersama cerita yang makin aneh . mungkin ampe detik ini masih ada yang bingung ma couple-couple yang diamburadulin begini , yaaa sebenernya saya gak maksud ngacak2 karena couple terfavoritku sepanjang masa adalah eunhae . hehhehe *ga penting*
nah, chingu seperti biasa mohon komentarnya yaa . boleh berupa kritik atau saran . hehehhe. .
makasih ^.^

No comments:

Post a Comment