Monday, August 15, 2011

LOVE DISEASE Part IX [EUNHAE PART]



Author : Eunhaekid
Cast : EUNHAE

“aku harus mencarinya, aku tidak bisa diam saja di rumah” seru seorang wanita ditengah isak tangisnya yang kemudian terlihat berlari keluar dari rumah donghae

“tenanglah dulu, kita pasti menemukannya” seorang pria paruh baya berlari dibelakang wanita tadi dan menarik lengannya untuk segera dipeluknya

“eomma” bisik donghae

Pria dan wanita yang masih menangis itu melihat kearah donghae dan eunhyuk. Keempatnya saling menatap.
Dengan segera sang eomma melepas pelukan suaminya untuk berlari dan mendekap putri satu-satunya yang sangat ia rindukan itu.

“Kau darimana? Apa yang kau lakukan? sudah makan? kau baik-baik saja? Apa ada yang terluka?” tanya eomma hae berturut-turut sambil menggerayangi tubuh sang putri untuk memastikan kalau gadis itu benar-benar baik tanpa kurang satu apapun

“tentu eomma. Aku baik-baik saja, eunhyuk oppa selalu menjagaku” jawab donghae sambil tersenyum tulus pada eomma-nya lalu melirik eunhyuk yang hanya diam disampingnya

Mendengar itu, sang eomma semakin mendekap donghae erat

“kau” geram appa donghae menghampiri kedua anaknya

PLAKK

Sebuah tamparan mendarat mulus di pipi kiri eunhyuk. Donghae dan eommanya melepas pelukan mereka lalu menoleh kearah kedua lelaki itu.

“appa” Donghae berdiri diantara sang appa dan kekasihnya, berusaha menahan agar lelaki paruh baya itu tidak berbuat lebih jauh lagi pada lelaki yang dicintainya.
Eunhyuk mengepal tangannya kuat, menahan emosi yang sudah hampir berada dipuncaknya.

“donghae masuk sekarang!!!! DAN KAU” sebuah telunjuk mengacung di depan hidung eunhyuk “jangan ganggu putriku lagi” kecam appa hae dengan mata tajamnya

“appa”

“yeobo, bawa donghae masuk” titah sang appa pada istrinya. Eomma hae bergerak menurut, ia mendekap sang putri lalu menariknya masuk ke rumah mereka, namun donghae terus berusaha memberontak. ia menggeleng kuat sambil melompat berusaha melepaskan diri dari dekapan eommanya. Tak henti-hentinya nama eunhyuk keluar dari bibir mungil donghae, seiring tubuhnya yang semakin tertarik masuk, tapi tak ada reaksi apapun dari namja tampan itu. Matanya hanya menatap lurus ke dalam mata tajam sang appa, mata yang sama dengan yang ia miliki, mata yang juga tengah menatapnya tajam.
*********************************

Suara tangis dan jerit donghae tak henti-hentinya terdengar dari balik pintu kamarnya. Sang eomma yang mendengar itu hanya mampu menitikkan air matanya, ingin sekali ia merengkuh putri semata wayangnya dan menenangkan hatinya yang tengah gundah, tapi tangan kekar sang suami terus saja membungkam jemarinya seolah minta ditemani dan tak mengijinkan wanita paruh baya itu meninggalkannya

“yeobo, haruskah kita sekeras ini pada mereka?” tanya sang istri yang sudah merasa tidak tahan lagi.

Tapi sang suami tidak menjawab bahkan merespon pertanyaannya. Lelaki berwajah tegas dengan beberapa kerut karena termakan usia itu hanya menunduk, berusaha menyembunyikan hati dan perasaannya

“aku akan menemui putriku” kata sang istri tegas melepaskan genggaman tangan sang suami lalu berhambur keluar dari kamar utama menuju tempat putrinya menangis seorang diri sekarang

Tes

Setetes air jatuh dipunggung tangan lelaki tua itu. tapi ia hanya terus menunduk dan menekan rahangnya kuat
.
.
.
Donghae mengintip keluar jendela. Jalanan begitu sepi dan sunyi, hanya terdengar suara long-longan anjing liar yang terdengar di telinganya.

“eoppa” bisik donghae kembali mengeluarkan airmata

Rasa rindu pada pria tampan yang dicintai sudah melanda hatinya kini. Walau baru empat jam yang lalu mereka bertemu, tapi rasa ingin bertemu dan merasakan pelukan hangat itu sudah menjalar ditubuh dan hati donghae kian dalam

Empat jam ia habiskan hanya untuk berteriak dan menangis, membuat tenggorokannya kering dan begitu sakit untuk bersuara. Kini donghae hanya mampu menangis sambil terduduk lemah dipinggir jendela kamarnya.

“donghae~ah” panggil sang eomma tepat saat mendapati kamar sang putri yang tak seperti biasanya. Boneka berserakan dimana-mana. Selimut dan pakaian yang berhamburan di lantai, Tempat tidur yang sudah tak jelas bentuknya

Ibu donghae segera berhambur memeluk tubuh lemah sang putri, membuat jerit tangis donghae kian begitu pedih

“eo... hiks...eomma”

“ne jagi. Ini eomma sayang.ini eomma” lirih sang eomma sambil mengelus punggung sang putri

Sakit hati seorang ibu melihat putri kesayangannya menangis begitu pedih seperti sekarang, menyayat perasaan wanita paruh baya itu. ia tak bisa berbuat apapun selain menemani sang putri hingga fajar menyingsing. Memberikan pelukan hangat untuk menemani hati sang putri yang ia tahu sedang kesepian itu.
*******************************

PRAAANK

Baki berisi makanan yang dibawa eomma donghae terbang bebas di depan pintu setelah ditepis dengan kasar oleh donghae. Wanita paruh baya itu tersentak –tidak percaya- dengan apa yang telah dilakukan sang putri. Ditatapnya wajah pucat donghae dengan mata sembab akibat semalaman menangis. Mata merah berkantung yang kini menatapnya tajam, seolah sedang melihat seorang musuh dihadapannya

“donghae” bisik sang eomma menghampiri anaknya selangkah demi selangkah “kau harus makan nak” katanya sambil mengelus rambut panjang sang putri yang berantakan. Donghae hanya terdiam bahkan mata tajamnya terus saja mengikuti sang eomma

“makanlah, appa tidak mau kau sakit” sang appa muncul di pintu kamar donghae dengan senampan makanan yang sama persis dengan yang dibawa istrinya sebelumnya

“mati lebih baik” jawab donghae dingin

“tingkah kekanakkan kalian tidak akan melunturkan keputusan appa, donghae”ujar pria tua itu melangkah masuk dan berdiri disamping sang istri

PRAAAAANKKKK

“AKU BENCI KALIAN !!!!!!!”

PLAKK

Tamparan cukup keras membuat pipi donghae memerah. Sang appa yang terkejut –tidak menyangka- dengan apa yang dilakukannya itu menatap nanar penuh penyesalan pada sang putri. Tangannya gemetar hebat dengan dada bergemuruh

BRAAKKK

Dobrakan pintu depan diiringi suara lengkah cepat terdengar mendekat ke kamar donghae

“APA YANG KAU LAKUKAN??” teriak eunhyuk kesal

~DONGHAE POV~

Kualihkan pandanganku pada pria tampan dengan pakaian agak lusuh yang sama persis dengan yang dipakainya kemarin. Matanya merah dengan kantung hitam, wajahnya pucat dengan rambut berantakan.
Omo~ eunhyuk oppa? Mengapa ia ada disini? Apa ia tidak pulang semalaman? Tapi aku tidak melihat seorangpun di depan rumah semalaman.

“apa yang kau lakukan disini?” tanya appa tajam mendorong eunhyuk sedikit menjauhi pintu kamarku

Dengan segera aku berlari untuk memeluk kekasihku itu erat. Tapi, belum sempat sampai didekatnya, appa dengan sigap sudah menangkap tubuhku dan membawaku menjauhi eunhyuk

“bukankah sudah kukatakan jauhi anakku” kata appa balas menatap tatapan tajam eunhyuk

“hey kau sudah menyakiti putrimu tuan. itukah yang disebut ‘ayah’? cukup aku yang kau sakiti, jangan pernah kau sentuh donghae wahai Tuanku yang terhormat” sinis eunhyuk dengan penekanan pada kalimat terahirnya

Pupil mata sang appa melebar. Ia melepaskanku lalu melangkah hingga ia dan eunhyuk berdiri saling berhadapan dengan jarak sempit

DONGHAE POV END

“tahu apa kau soal ‘ayah’? anak egois sepertimu tidak akan pernah mengerti posisi orangtua” SANG appa berkata ringan namun menusuk

“Dan yang jelas sosok ‘ayah’ itu bukanlah KAU” berani eunhyuk memajukan wajahnya mendekati wajah sang appa

Lelaki tua itu tersenyum pedih mendengar perkataan putranya. Ia menarik nafas panjang, mengontrol emosinya agar tidak meledak dan membuat suasana semakin keruh

“kebetulan kau ada disini, karena aku punya berita yang harus aku sampaikan” kata sang appa berjalan menuju ruang tengah lalu duduk di sofa itu

“berita apa? Berita kalau kau mau memberi kami adik? Atau berita perceraianmu?”

“JAGA BICARAMU HYUKJAE” bentak lelaki paruh baya itu “donghae akan melanjutkan sekolahnya ke jepang setelah ujian ahir semester bulan depan” ujar appa pelan dengan kebijaksanaannya

“APA?” kaget eunhyuk dan donghae

“appa tidak pernah bicara tentang ini padaku” kata donghae menghampiri sang appa lalu berdiri tak jauh darinya

“kau mencoba memisahkan kami, eoh? Kau pikir itu ak.....”

“aku tidak akan menyerahkan putriku pada lelaki egois seperti kau” potong sang appa sambil melirik eunhyuk yang tercekat mendengarnya
“apa pernah kau memikirkan masa depanmu? semua keputusan kau ambil tanpa berfikir panjang. Mulai pergi dari rumah, mengganti nama keluarga, hidup seorang diri, apa semua itu pernah kau diskusikan dengan orang lain? Pernah kau meminta pendapat orang lain?”

“ini hidupku dan aku sendiri yang berhak mengaturnya”

“Lihat dirimu. Seberapa pantaskah kamu untuk donghae? Kau pikir kau bisa menjaganya dengan segala keegoisanmu itu? Tak ada seorang orangtuan pun yang mau melihat putrinya hidup tak jelas dengan lelaki tak punya masa depan sepertimu......  Bagaimana nilaimu disekolah?”

“tak buruk” jawab eunhyuk singkat

“Hanya anak ingusan yang mengenal kata TIDAK atau BUKAN. Jawab dengan pasti, BAIK atau BURUK. Dengan begitu akan terlihat bagaimana seseorang berfikiran tentang hidup”

Eunhyuk hanya terdiam mendengar segala yang dilontarkan oleh ayahnya. Bahkan baik donghae maupun sang eomma hanya memandang kedua pria tampan itu tanpa ingin berkomentar

“aku membiarkanmu pergi, kupikir dengan begitu kau bisa berfikir dewasa, tapi ternyata itu percuma. Justru hal itu malah membuat nafsumu untuk memiliki donghae semakin besar”

“aku ingin memilikinya karena aku mencintainya”

“itu cinta monyet” sinis appa

“BUKAN” bantah eunhyuk keras

“kalau bukan buktikan. Kau tahu mengapa disebut ‘cinta monyet’?.......... itu karena seekor monyet hanya ingin selalu berada disamping monyet yang disukainya. Tapi manusia tidak seperti itu, manusia ingin dirinya dianggap manusia oleh manusia lain dan membuat orang yang dikasihinya selalu ingin berada didekatnya, membuktikan bahwa ia mampu membuatnya nyaman dan bahagia” jelas sang appa menatap lembut eunhyuk, donghae, dan istri bergantian

Eunhyuk terdiam memandang senyum tipis di wajah sang ayah. Benarkah? Benarkah selama ini aku hanya ingin memiliki donghae? Batin eunhyuk

Lelaki tampan itu memandang donghae yang berdiri tak jauh darinya. Gadis itu menoleh merasa ada yang memperhatikan. Pandangan eunhyuk dan donghae saling bertemu. Rasa nyaman dan bahagia melihat orang yang dicintai berada tak jauh dari diri mereka, membuat jantung donghae dan eunhyuk berdebar dengan irama yang sama

“Buktikan pada semua orang bahwa kau adalah manusia. Jadilah manusia yang sesungguhnya lalu kembali untuk menjemput donghae kami” ujar sang appa kemudian, membuat istri dan kedua anaknya tersenyum dengan mata berkaca-kaca mendengarnya

“appa” donghae berhambur kepelukan ayahnya dan membenamkan wajahnya didada kekar lelaki paruh baya itu

Appa tersenyum memandangi sang istri yang sudah menitikkan airmata sambil mengelus rambut donghae penuh sayang

“akan kulakukan. Akan kubuktikan bahwa aku bisa menjadi MANUSIA dan aku akan bisa membahagiakan donghae” seru eunhyuk penuh kesungguhan

“jadi, appa merestui kami?” donghae mendongakan kepalanya menatap sang appa yang kini sedang beralih wajahnya lembut

“tentu jagi, tapi itu semua tergantung kalian berdua” eomma menghampiri putrinya, mewakili sang suami menjawab pertanyaan itu

“terima kasih eomma, appa” seru donghae memeluk kedua orantuanya “aku janji akan membuktikannya pada kalian berdua” katanya lagi semakin mempererat pelukannya sebelum melepasnya untuk menghampiri eunhyuk

Eunhyuk dan donghae saling melempar senyum, sambil eunhyuk mengelus pipi donghae yang berjejakkan aormata yang sudah mengering itu

“selesaikan ujianmu dengan baik dan jadilah dokter seperti cita-citamu dulu” kata sang appa -yang sedang merangkul istrinya- pada eunhyuk

“appa masih ingat?”

“tentu, kau dulu begitu semangat mengatakan ingin menjadi dokter sekaligus pemain sepak bola handal. Bahkan sampai-sampai ingin membuat rumah sakit yang punya lapangan sepak bola sendiri. Ahahahahhahaha” tawa appa dengan suara beratnya

“ya, aku akan menjadi dokter yang hebat supaya donghae-ku bisa selalu hidup sehat dan semua penyakit menghilang” kata eunhyuk menowel hidung mancung donghae yang tersenyum malu

“ehehhehehe” donghae merona memeluk pinggang eunhyuk dari samping

“soal sekolah di jepang itu appa serius lho” kata sang appa membuyarkan kebahagiaan kedua anaknya

Baru donghae ingin melayangkan protes......

“bukannya kamu sendiri yang bilang ingin menjadi seorang komposer musik handal, hae?” eomma bertanya dan membuat donghae menelan kata-katanya lalu mem-pout-kan bibirnya imut “lagipula ini itung-iung ujian untuk kalian” tambahnya tersenyum jahil

“ujian mulu, ngambil ‘rapot’nya masih lamaaaaaaaaaa banget” dumel eunhyuk memanyunkan bibirnya tak kalah maju dari donghae

“tapi kahn kalian masih boleh mengambil ‘rapot bayangan’, yaaaaaaaa sebulan sekali cukuplah buat kalian bertemu disaat libur” ujar appa

“ngapain nunggu selama itu. aku mau ngambil kuliah kedokteran di Tokyo Daigaku” putus eunhyuk sangat yakin “supaya bisa selalu ada disisi sii cantik” tambahnya seraya mencubit pipi donghae yang bersemu merah

“jangan mengambil keputus.......”

“boleh yaaaa appa, eomma” potong eunhyuk dengan monkey eyesnya

Sang appa menggeram tertahan karena tingkah eunhyuk, ia memandang mata putranya itu tajam. Ia melepaskan pelukan sang istri lalu melangkah untuk memisahkan donghae dan eunhyuk

“yeobo” panggil eomma pelan saat melihat appa mendorong tubuh eunhyuk lalu menarik donghae menjauh

TBC~~~~~~~

2 comments:

  1. Uuuuukkhhh....
    KEREEEENNN !!!!!!
    FF nya BAGUS GILAK !! ><
    Moment Eunhae bisa2 ngalahin Kyumin nih.. (Ak Kyumin Shipper).. hmm..
    FF eunhae ternyata bgus bnget yahh.. hahahyy..
    Lanjutkan Author !!

    ReplyDelete
  2. JEONGMAL ????
    HUWEEE MAKASIIIIIIIHHHH X'D
    *lempar kissu*

    eunhae n kyumin . dua2nya couple favoriteku walopun aq lebih cenderung ke eunhae . ehehhehe
    senengnya ternyata part eunhae disukai kyumin shipper .
    makasiii banyak yaaa mau mampir :)
    hehehhe

    ReplyDelete