Sunday, September 26, 2010

OH MY GHOST Part 1

maksud hati sihh mw bikin horor . tp ga ksampean .. jd ga tw dehh nii jenis ff aph .. yg jelas smoga bisa dinikmati.. oiia biar nikmat, bacanya sambil makan pisang goreng ma kopi anget yaa.. cuzz authornya bikin sambil nglakuin itu .. hahhaha ..
udah dehh mulai ajh critanya .. enjoy it ^^

Cast :
Noor Kurniasih as Kim Sunghyeo – Park Jungsu
Dewi Marissanti as Park Seunggi – Lee Hyuk Jae
Sakina Kusuma as Kim Hamun – Kim Heechul
Feby rahmawati as Lee Ah Mi – Kim Kibum
Indah Tantina as Shin Minrin – Choi Siwon
Member Super Junior as Cameo

“onni,oppa, aku capek. enam jam lebih kita berjalan. Kakiku sudah mati rasa” keluh sang adik
“baiklah, kita duduk ditaman itu saja” seru namja –pria- yg dipanggil oppa seraya menunjuk sebuah kursi panjang ditengah taman yg tak jauh dr tmp mereka berdiri skrg.

Putri pertama, Kim Sunghyeo adalah seorang pelayan di sebuah kedai kopi, sementara adiknya Kim kibum adalah mahasiswa jurusan ekonomi, dan anak terahir Kim Hamun adl siswi kelas tiga SMU Neul Paran.

Kakak beradik Kim baru tadi pagi diusir dari rumah kontrakan karena menunggak tiga bulan. Tidak ada lagi tempat berteduh yg bisa mereka tinggali sekarang. Sunghyeo merasa kasihan pada dongsaengnya –adiknya- yg betisnya kayanya udah membengkak karena terlalu lama berjalan. Ketiganya kini berselonjor kaki sambil memakan tiga potong onigiri yg mereka beli di kedai di tengah perjalanan mereka tadi. Saat sedang asik menikmati bekal dan berfikir akan bermalam dimana, tiba2 seorang pria tengah baya datang menghampiri mereka
“sillyehamnida –permisi-, apa kalian sedang mencari tempat tinggal?” tanya pria itu ramah sambil memandangi dua koper besar dan sebuah buntelan yg tergeletak tak berdaya di samping dua yeoja –wanita- manis dan seorang namja tampan.
“kurae –benar-, apa kau bisa membantu kami?” sunghyeo antusias merasa mendapat pencerahan. Hamun memperhatikan lelaki itu dari ujung kepala hingga ujung kaki dg pandangan tajam
“aku tahu tempat yg bisa kalian tinggali, kalau mau, ikutlah denganku” seru pria itu sambil tersenyum dan mengisyaratkan agar sunghyeo, kibum, dan hamun segera bangkit.
Merekapun berdiri dan membawa barang mereka pergi mengikuti pria itu
************************

Jungsu terus meminta maaf pada seunggi yg sedaritadi mengomel. Seunggi merasa benar2 kesal pada oppanya itu, ia berjalan tanpa memperdulikan jungsu yg mengejarnya. Karena terlalu tergesa-gesa berjalan
‘BRUK’ seunggi menabrak seseorang hingga barang mereka berdua berjatuhan.
“chusuhamnida –maaf-, jeongmal chusuhamnida –sangat maaf-” berkali2 seunggi membungkuk meminta maaf
“gwencahana –it’s okay-” ujar yeoja yg ditabrak itu sambil membereskan tasnya yg jatuh akibat senggolan dahsyat seunggi.
Jungsu bergegas menolong kedua yeoja manis itu. Ia membantu mereka mengumpulkan barang2nya. Seunggi memandang jungsu sinis dan mengambil koper birunya kasar saat jungsu hendak mengambilnya dari lantai.
“dongsaeng~ah. Mianhae –maaf-. Aku tak tahu kalau ternyata org itu penipu” jungsu merajuk sambil menarik tangan seunggi. Tp dongsaengnya hanya diam saja
“kalian bersaudara?” tanya yeoja yg ditabrak seunggi
“ne” jungsu mengangguk “ah, mianhae. Kami belum sempat memperkenalkan diri. Park Jungsu Imnida” jungsu membungkuk sambil tersenyum, yeoja itupun ikut tersenyum “dan ini adikku, Park seunggi” tambahnya sambil memeluk pundak seunggi.
“jeoneun shin minrin imnida” yeoja itupun membungkuk ikut memperkenalkan diri. Mereka bertigapun mulai akrab dan mengobrol banyak hal. minrin gadis yg ramah, membuat jungsu dan seunggi merasa terbuka dan nyaman berada didekatnya.
“walaupun seorang dokter, oppaku ini bodoh, dia baru saja ditipu oleh org yg mengaku dealer rumah. Uang kami dibawa pergi dan sekarang kami luntang-lantung” seru seunggi
“itulah kalau kalian tdk hati2. Kalian baru datang ke Seoul ya?” tanya minrin
“ne, kami baru tiba dari Mokpo” jawab jungsu
“kalau begitu, kita sama2 tak punya tmp untuk bermalam. Aku baru saja kabur dari rumah” ujar minrin membuat seunggi dan jungsu kaget. Kakak beradik Park memikirkan latar belakang yeoja manis itu pergi dari rumah, apakah karena ia akan dijual utk membayar hutang keluarga? Atau ayahnya tukang mabuk2an dan suka memukulinya? Tapi kalau dari penampilan, jelas terlihat minrin bukanlah gadis dari keluarga miskin, dan tak ada memar atau bekas pukulan ditubuh mulusnya.
“aku dipaksa dijodohkan dan aku benci sekali hal itu” seru minrin seolah bisa tahu apa yg dipikirkan jungsu dan seunggi.Setelah banyak bercerita, mereka bertigapun memutuskan untuk berpetualang mencari tempat berteduh bersama2
************************

“rumahnya lumayan juga” seru hyukjae yg berdiri di depan sebuah rumah berukuran besar yg bertuliskan ‘DISEWAKAN’
“ajumma –bibi-, apa kau tak bisa mengurangi sedikit harganya?” tanya siwon pada wanita setengah baya yg berdiri dihadapannya dan hyukjae
“haduh bagaimana ya. Lebih baik kau bicara pada suamiku saja” jawab ajumma.
Tak lama, orang yg dimaksud ajumma itupun muncul sambil membawa dua yeoja manis dan seorang namja tampan dg dua koper besar dan sebuah gembolan.
“yeobo-suami-, dua namja ini ingin menyewa rumah kita” seru ajumma pada suaminya sambil menunjuk siwon dan hyukjae yg sedang membungkukan badan, memberi salam pada yg baru datang
“aku jg membawa org yg tertarik untuk menempati rumah ini” ujar suami ajumma sambil memperkenalkan kim bersaudara yg sedang melihat2 pekarangan rumah yg cukup luas
“tp ajussi –paman-, kami yg sudah tiba disini lebih dulu” protes hyukjae saat merasa dia punya saingan untuk mendapat rumah besar itu
“kalian ini pria kahn? masa kalian tega membuat dua wanita tidur dipinggir jalan” ujar hamun dg nada sinis. Ajumma dan ajussi pun bingung harus bagaimana. Disaat mereka sedang diskusi membicarakan siapa yg akan mendapatkan rumah ini, tiba2 terdengar suara seorang yeoja
“wah, kebetulan sekali ada rumah sebesar ini disewakan” seru yeoja itu semangat
“tp minrin~ah,rumah sebesar ini pasti mahal” bisik seunggi sambil menarik tangan minrin
“tenang saja, hanya 100.000 won sebulan” ujar ajussi yg ternyata mendengar perkataan seunggi. *keitung murah ga sih? author mengarang bebas. Ihihihihi*
“Omo~ murah sekali. Ajussi, kami mau menyewa rumah ini” jungsu langsung merogoh tasnya mencari dompet
“Chamkanman –tunggu-. Ajussi, kau ini bagaimana?” protes hyukjae dan hamun hampir bersamaan. Ajussi dan ajumma semakin pusing, sementara seunggi, jungsu, dan minrin, yg baru saja datang, bingung karena tidak mengerti apa2.
Mereka semuapun dipersilahkan masuk ke rumah besar yg kontroversial itu. Ajumma, ajussi, siwon, hamun, minrin, dan jungsu, duduk diruang tamu yg ukurannya cukup luas. Mereka bertukar fikiran untuk memutuskan yg terbaik ttg rumah itu. Sementara Sunghyeo, seunggi, dan hyukjae, berkeliling pekarangan rumah untuk melihat2. Rumah ini terlihat sangat asri dg beberapa pohon besar dan banyak tanaman kecil disekiratnya.
“gyaaaaaaaaaaaaaa” Teriakan sunghyeo tiba2 menggema. Hyukjae dan seunggi yg berada didekatnya segera berlari menghampiri sunghyeo yg sedang berjongkok sambil menutup wajahnya.
“noona, muosimnikka-ada apa-?” tanya hyukjae kebingungan. Sunghyeo menjulurkan tangan kanannya seraya menunjuk ke suatu arah, hyukjae melihat ketempat itu
“ha.....hantuuuuuuuuuuuuuuuuu” hyukjae histeris setelah melihat dua sosok mahluk dengan wajah pucat dan rambut berantakan sedang memandangnya.
“pabo” seunggi menjitak kepala hyukjae
“gyahahahahahaha” tawa seseorang meledak.
Hyukjae dan sunghyeo melirik kearah tawa itu. Mereka terkejut melihat kedua sosok pucat yg membuat mereka histeris itu sekarang sedang tertawa terbahak-bahak.
“mana ada hantu di siang bolong” ujar seunggi sambil membantu sunghyeo bangkit.
Sosok itu pergi meninggalkan seunggi serta hyukjae dan sunghyeo yg masih shock.

Sementara itu diruang tamu, siwon, hamun,dan minrin masih adu mulut.
“kalau ribut, bagaimana bisa ada jalan keluar” seru seorang yeoja yg baru muncul dari pintu depan bersama dg seorang namja. Semua yg berada di ruang tamu, langsung menoleh kearah mereka.
“gimana kalau kita tinggal bareng aja dirumah ini” ujar namja sambil meletakkan tasnya diatas meja
“kau gila? Laki2 dan perempuan tinggal bersama? Kau pikir......” hamun blum slesai protes
“ide bagus” siwon membuat hamun ternganga, begitu pula dengan minrin “dengan begitu, sewa rumah bisa lebih murah” tambah siwon
“benar juga, rumah ini terbagi dua lantai. Masing2 lantai ada lima kamar. Kita bisa berbagi” ujar jungsu tanda sependapat
Hamun dan minrin masih terkejut dg pernyataan ketiga namja itu. Tp setelah dipikir ulang, apa yg mereka katakan itu ada benarnya. Ahirnya, saat hyukjae, sunghyeo, dan seunggi muncul juga diruang tamu, merekapun berembuk dan setuju utk tinggal bersama.
“kalau begitu, semoga kalian kerasan tinggal disini” ujar ajumma
“aku cho kyuhyun dan ini istriku sungmin.*bayangin sungmin adl seorang bibi berambut panjang yaaa, bukan cwo* Kami tinggal tidak jauh dari sini. Kalau ada perlu, kalian bisa datang ke rumah kami” seru kyuhyun ajussi sebelum pamit dg membawa serta istrinya.

Setelah ditinggal pergi kyuhyun ajussi dan sungmin ajumma, hyukjae, siwon, jungsu, seunggi, minrin, hamun, sunghyeo, dan sii yeoja+namja baru, berkumpul diruang tengah yg ukurannya tak kalah besar dari ruang tamu.
Kakak beradik Kim memperkenalkan diri mereka, begitupula dengan Park bersaudara dan mnrini. Choi siwon adalah seorang atlet muda yg kebetulan bertemu dg mahasiswa pecinta dance bernama lee hyukjae.
“aku kim heechul, seorang model yg sebentar lagi akan menjadi bintang terkenal” sii namja baru memperkenalkan diri dengan nada agak sombong.
“aku lee ahmi, teman model amatir ini” giliran yeoja yg memperkenalkan diri. Ahmi tampak sangat ramah, ia selalu tersenyum setiap kali bicara. Heechul dan ahmi adalah teman sejak kecil yg merantau jauh ke seoul demi mengejar cita2. Heechul terobsesi menjadi aktor, model, sekaligus presenter. Sementara ahmi sudah sejak kecil bermimpi menjadi seorang designer terkenal.
“ah, tak kusangka, hantu yg kulihat tadi sekarang tinggal seatap dg kami” seru hyukjae, sunghyeo manggut2.
Seunggi, ahmi, dan heechul tertawa bersamaan mengingat kejadian tadi. Mereka tertawa tanpa henti, membuat yg lainnya bingung. Setelah didesak, seunggipun bercerita ttg sunghyeo dan hyukjae yg ketakutan melihat heechul dan ahmi saat di halaman. Tawa Jungsu, siwon, hamun, dan minrin, meledak. Hyukjae dan sunghyeo manyun. Tanpa mereka sadari, ada sosok lain yg sedang memperhatikan mereka sejak tadi.

Rumah ini, terdiri dari dua lantai, Lima kamar di Lantai dua diisi oleh para yeoja. Kamar Ahmi dan seunggi bersebelahan, tak jauh dr kamar mereka, terdapat kamar minrin, sunghyeo, dan hamun yg juga bersebelahan. Didepan kelima kamar itu, terletak sebuah tv besar dengan dua sofa panjang dan dua sofa kecil yg cukup nyaman untuk dijadikan ruang santai. Sementara di lantai bawah, juga terdapat lima kamar, ditambah dapur besar lengkap dengan ruang makan, ruang tamu, dan ruang tengah. Kamar mandi terletak di setiap kamar. di dekat dapurpun ada toilet. Rumah ini memang cukup besar, ditambah dg kebun belakang dan halaman depan yg lumayan luas.
***************************

Sudah seminggu kesepuluh muda-mudi itu tinggal bersama. Berkali2 sebagian dr mereka mengalami hal aneh. Contohnya saja kibum yg sering melihat bayangan hitam lewat di depan kamarnya, hal ini diiyakan oleh sunghyeo, heechul, hamun, siwon, minrin dan hyukjae yg ternyata mengalami hal yg sama. Juga ahmi yg pernah mendapati sesosok mahluk berjubah hitam sedang berdiri di depan pintu kamar jungsu. slain itu mereka jg mendengar beberapa cerita yg tidak baik ttg rumah itu.
malam ini, semua penghuni berkumpul di meja makan untuk makan bersama.
“Ada tetangga yg bilang kalau di dlm rumah ini terdapat kerajaan hantu” ujar hyukjae sambil menyantap nasi goreng buatan sunghyeo. Sunghyeo yg paling pandai memasak, memang seringkali menjadi koki sukarelawan untuk penghuni yg lain
“kau jangan bicara sembarangan” seru hamun dg wajah agak pucat
“kau takut yaaa?” goda heechul
“memang kau berani kalau seandainya para hantu itu benar2 muncul?” tanya minrin
“kalian ini seperti tdk percaya Tuhan saja. Ingat, kekuatan Tuhan lebih besar dr mahluk apapun” ujar siwon sambil menyeruput susunya, semua orang manggut2. Siwon memang org yg sangat taat.
“siwon, kau harus beli lampu yg baru, td saat aku memakai kamar mandimu, lampunya mati tiba2” jungsu menunjuk ke arah kamar siwon
“hyung~ah, kumohon bantu aku menggantinya, aku takut tempat gelap” pinta siwon pd jungsu. semua org hanya tertawa mendengar kata2nya. Siwon memang org yg taat, tp ia juga terhitung penakut, sama seperti penghuni lainnya.
Dg alasan datang dari desa dan sudah terbiasa menghadapi mahluk selain manusia di desa, Park bersaudara sering diminta untuk  maju lebih dulu utk mencek sesuatu tiap kali penghuni lain merasa ada suatu keganjilan.

“onnie, masakanmu enak banget. kau harus ajari aku memasak yaa besok” seru ahmi pada sunghyeo yg emang sering jd koki sukarelawan. Maklum dr sekian byk mahluk di rumah itu, Cuma sunghyeo yg masakannya dinilai bisa dimakan.
“boleh, kau suka masak juga?” tanya sunghyeo
“suka sih, tp entah knp ahirnya selalu ga enak. Hehehhe” jawab ahmi sambil nyengir
“wah kayanya sunghyeo bener2 calon istri idaman yaa. Udah telaten, pinter masak, suka bersih2” puji jungsu sambil tersenyum. Sunghyeo tersipu, wajahnya` memerah dan tersenyum malu2
“Kau Juga. Udah pinter, berpenghasilan cukup, baik, dan pengertian” sunghyeo balik memuji jungsu
“jungsu hyung juga apa? Juga calon istri daman?” tanya siwon polos
“ya calon suami lahh . ckckckck. Badan doang gede, tp otak .......” minrin sengaja menggantung kalimatnya
“kalau begitu kalian menikah aja” celetuk kibum
“ya ga segampang itulah. Kahn butuh proses” hamun menanggapi omongan kakaknya
“betul, kita penjajakan aja dulu, gimana?” jungsu mengerlingkan sebelah matanya
“cewe mah pasrah” jawab sunghyeo sambil bangkit dari duduknya dan berjalan menuju dapur. Ia berusaha menutupi wajahnya yg merah.
Jungsu diam2 tersenyum dan beranjak meninggalkan meja makan.
“seunggi~ah, ini peta apa sih?” tanya kibum sambil menunjuk selembar kertas bergambar peta yg tergeletak disamping piring seunggi
“itu peta daerah sini, aku tak pandai menghafal jalan dan sering tersasar” jawab seunggi
“kalau menghafal yg lain gimana?” tanya minrin, seunggi menggeleng pelan
“aku lemah dlm hal menghafal”
“berarti kau bodoh” hyukjae nyeletuk sambil tertawa hingga nasi goreng dimulutnya berhamburan
“padahal kakakmu dokter, pintar, tp koq otakmu lemah?” heechul ikut2an. Seunggi menunduk hampir menangis, tp kedua mahluk itu terus nyeloteh
“oh mungkin beli otaknya di garut yaa, makanya kecampur dodol” tambah heechul
“hhahhaha. Dasar dodol” hyukjae tak berenti tertawa.
“apa kalian tak bisa jaga mulut? Sekolahin mulut kalian dulu baru bicara” bentak hamun yg duduk dihadapan heechul. Hyukjae dan heechul mencibir. Walaupun paling muda, tapi Hamun adl penghuni tergalak, heechul dan hyukjae lah yg sering jd korban omelannya.

Semua org selesai makan malam. Merekapun bubar dan melakukan aktifitas masing2, entah dikamar, nntn tv, atau bergosip di ruang tengah. Tp, ahmi dan sunghyeo tetap berada didapur karena hari ini adl giliran mereka mencuci piring mencuci.
“kau benar2 melihatnya?” tanya sunhyeo sambil menggosok piring dg sabun
“ne, sangat jelas. Sosok itu berdiri tepat di depan pintu, tp aku hanya melihat punggungnya saja” jawab ahmi sambil membilas piring yg sudah disabuni sunghyeo
“aku merinding mendengar ceritamu. Mahluk apa yaa itu?” tanya sunghyeo
“entahlah. Yg jelas ‘dia’ bukan manusia” jawab ahmi dg wajah serius. Kontan wajah sunghyeo memucat. Keduanya mendadak merasa merinding, tengkuk mereka tiba2 menjadi dingin dan bulu kuduk mereka berdiri. Sunghyeo dan ahmi pun bergegas menyelesaikan pekerjaan mereka dan berlari bergabung dg hamun, seunggi, dan minrin yg sedang mengobrol di ruang santai lantai 2.
Malam kian larut, semua org kembali ke kamar masing2 untuk tidur. Di tengah malam, sunghyeo yg merasa haus melangkah ke dapur dg mata 5 watt karena masih ngantuk. setelah menenggak dua gelas air putih, ia berjalan hendak kembali ke kamar. Saat menuju tangga, matanya terbelalak melihat kearah kamar jungsu. Mata sunghyeo yg awalnya hanya segaris, berubah menjadi sebesar lubang di lapangan golf saat menemukan sesosok mahluk bertubuh besar dg jubah hitam berdiri di depan pintu kamar jungsu. Kaki sunghyeo melemas saat sosok yg dilihatnya itu kini berbalik dan memandangnya
“ha....hantuuuuuuuuuuuuuuuu” pekik sunghyeo yg kemudian tak sadarkan diri


TBC~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

yay... gimana2 ?? horor kah ?? gaje kah ?? author bingung .. hahhahaha
don't forget to comment please ..
comment shite kudasai ^^

No comments:

Post a Comment