Cast : EunHae / SiHae / KyuMin / ZhouMin
Suara ombak saling sahut-menyahut memecah keheningan malam. Pantai yang sunyi dan hanya disinari sinar bulan, kelap-kelip bintang, dan beberapa lampu yang jumlahnya bisa dihitung jari, membuat sepasang sejoli terlena dengan kesunyian itu. Udara dingin seolah menggoda mereka untuk saling memberi pelukan hangat.
“ahirnya harapanku terkabul” bisik eunhyuk sambil mengeratkan pelukannya pada tubuh donghae yg sedang duduk bersandar pada dadanya
“Oppa”
“mmhh”
“hidungmu terlihat lebih besar dari bawah sini” kata donghae sambil terkikik memandangi wajah eunhyuk. Kontan lelaki tampan itu menatapnya
“sejak kapan chagiyaku suka mengejek, eoh?” tanya eunhyuk sambil memencet hidung donghae
“habis daritadi oppa diem ajh. Kahn sepi tahu” dumel donghae sambil memajukan bibirnya. Membuat eunhyuk tak berkedip memandangi bibir mungil itu. Lelaki berjuluk monyet itu menelan salivanya berat
“kamu mau tahu kenapa daritadi oppamu yg bawel ini diam seribu bahasa?”
Donghae mengangguk semangat lalu mengangkat wajahnya untuk memandang eunhyuk
“karena daritadi aku menahan diri dari godaan bibir sexymu” bisik eunhyuk tepat di depan bibir donghae yang hanya berjarak beberapa centi dari bibir tebalnya
Wajah donghae memerah. Segera ia menunduk untuk menyembunyikan kegugupannya. Jujur donghae aja tidak menyangka ia sempat berciuman dengan eunhyuk tadi. Ciuman pertamanya dengan orang yang sangat disayangi mmhhh sangat dicintainya. Ciuman yang berlangsung cukup lama dan membuat jantungnya tak henti-hentinya berdebar kencang setiap kali teringat kejadian beberapa jam yg lalu itu
“sudah ayo cepat kita pulang. Hari sudah semakin dingin” titah eunhyuk bangkit berdiri lalu membantu donghae untuk ikut berdiri
Donghae menepuk celananya yg ditempeli pasir pantai, sedangkan eunhyuk malah berjongkok tepat dihadapan yeoja manis itu
“aku punya kaki untuk berjalan” tolak donghae mengerti maksud eunhyuk yang ingin menggendongnya
“ck. Gak usah banyak protes. Ayo cepat naik” eunhyuk menarik tangan donghae yg berjalan hampir mendahuluinya
“naik atau kucium” ancam eunhyuk serius lalu membimbing donghae naik ke punggungnya
Yeoja manis itu hanya diam menurut. Dia terlalu gugup untuk melawan eunhyuk yg sedaritadi sukses membuat jantungnya berdegup kencang. Donghae melingkarkan tangannya di leher eunhyuk lalu bersandar pada punggung hangat namja itu
“aku ingin terus seperti ini. Menjadi laki-laki yang paling dekat denganmu. Laki-laki yang selalu menjadi sandaranmu. Laki-laki yang selalu melindungimu dan menghabiskan sisa hidupnya hanya untuk berada di sampingmu. Aku tidak akan pernah melepaskanmu. Walau seberat apapun halangan kita nanti, kau harus percaya padaku, kita pasti bisa melewatinya dan membuat semua orang menyetujui cinta kita”
Eunhyuk terus berbicara dengan pandangan lurus melihat jalan. Sementara donghae memandangi wajah tampan itu dengan mata berkaca-kaca. Ia tidak menyangka, lelaki yang semula ia anggap sebagai kakak laki-lakinya, kakak yang membuat hidupnya berwarna, kini tinggal dihatinya sebagai seorang lelaki gagah yang amat ia cintai. Lelaki yang ia inginkan menjadi ayah untuk anak-anaknya kelak
“jangan tinggalkan aku” bisik donghae sambil mengeratkan pelukannya dan bersandar pada leher eunhyuk, menghirup aroma tubuh lelaki tampan itu
“tidak akan. Tidak akan pernah” balas eunhyuk sambil melirik donghae lalu membetulkan gendongannya. Menjaga agar yeoja itu tetap merasa nyaman
****************************
“APA???” teriakan seorang wanita memecah keheningan malam
Seorang pria tampan dan wanita manis sedang duduk berlutut dihadapannya, sementara seorang yeoja mungil hanya menatap mereka dari balik pintu kamar yang tidak tertutup sempurna
“Kau gila? Ingat kalian ini kakak-adik” kata wanita tua itu terdengar berusaha menahan emosinya
“tapi bukan kandung. Hanya kebetulan saja sii tua bangka itu menikahi lee ajumma” bela eunhyuk agak kurang ajar
“jaga mulutmu tuan eunhyuk. Tua bangka itu ayahmu” bentak nenek
“mana ada seorang ayah yang tega menikahi ibu dari wanita yang ia tahu sebagai orang yang dicintai putranya”
“kau benar-benar sudah gila”
“yah aku memang gila. Dan sekarang aku tidak butuh ocehan nenek tentang kegilaanku. Disini aku hanya ingin memberitahu nenek yang adalah satu-satunya keluargaku kalau aku dan donghae saling mencintai dan kami akan menikah setelah ia lulus nanti” jelas eunhyuk sambil menggenggam tangan yeoja yang sedaritadi menunduk disampingnya
“bagaimana kalau aku tidak merestui?” tantang nenek. Eunhyuk terkejut, memandang nenek tidak percaya
“aku tidak but…….”
“kalian pasti akan tetap menikah walau aku tidak merestui kahn?” potong nenek “aiiiiissshh dasar anak muda jaman sekarang. Udah tidak menurut, keras kepala pula. Bikin kepalaku pusing” nenek memegangi kepalanya sambil geleng-geleng kepala
“nenek” seru eunhyuk dengan mata berkaca-kaca. Direngkuhnya tubuh tua itu ke dalam pelukannya. Berkali-kali ia mengucapkan terima kasih ditelinga sang nenek dan menangis dipundaknya. Sementara nenek hanya mengelus punggung cucu keduanya sayang, sambil menahan tangis
Wookie yang menonton mereka ikut menangis, ia berusaha menahan isakannya tapi gagal, donghae terlanjur mendengar isakan itu. Yeoja itupun bangkit dan berjalan menghampiri wookie lalu memeluknya
“maafkan aku wookie” bisik donghae. Eunhyuk dan nenek gentian menjadi penonton sekarang
“maaf untuk apa?” tanya wookie sambil melepas pelukan donghae lalu mengusap airmatanya
“maaf karena aku sudah merebut calon suamimu” jawab donghae teramat sangat merasa tidak enak hati sudah membuat sahabat barunya patah hati
“eh tunggu dulu, calon suami?” wookie yang tadinya sedih kini malah memamerkan wajah bingungnya yang imut itu
“bwahahahhahahhhahahhahahahhaha” tawa kompak eunhyuk dan nenek membuat wookie dan donghae menoleh
“koq kalian tertawa?” bingung donghae
“jangan-jangan selama ini kau berfikir kalau wookie itu calon istri eunhyuk?” tanya nenek saat sudah bisa mengontrol tawanya
“lho memang bukan yaa?” donghae memiringkan kepalanya dengan wajah penuh tanya yang terlihat emmmhhhh bloon #plakk
“bwahahahhahahahhahahahhaha” ledakan tawa semakin membahana dan kini diiringi tawa dari bibir wookie. Eunhyuk berjalan menghampiri kekasihnya yang berdiri di depan pintu
“wookie itu calonnya yesung hyung, bukan aku cahagiyakuuu” seru eunhyuk sambil merangkul pundak donghae
“lagipula mana mau aku sama monyet sok ganteng ini” sahut wookie yang dibalas dengan jitakan maha dahsyat dari eunhyuk
“maksudnya yesung oppa, sepupu oppa yang sedang wamil itu?” tanya donghae
Eunhyuk, wookie, dan nenek mengangguk kompak
“aiiishhh jadi malu” seru donghae sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan lalu bersembunyi di dada bidang eunhyuk
“hahahhahhahahha kamu ini” eunhyuk mengelus rambut donghae lalu memeluk tubuh kekasihnya itu
Sementara wookie dan nenek memandang kemeseraan eunhae masih tetap menahan tawa.
***********************
“pagi Minnie” sapa hankyung hangat saat dirinya dan sungmin berpapasan di gerbang sekolah
“pagi oppa” balas yeoja berjepit rambut pink itu riang seperti biasa
“sudah ada kabar?” tanya hankyung sambil mensejajarkan langkahnya dengan sungmin
“belum. Donghae masih sulit dihubungi” jawab sungmin. Wajahnya berubah lesu
“begitu yaaa” sahut namja keturunan china itu.
Keduanya berjalan dalam keheningan dengan wajah sama-sama lesu. Tapi mendadak sungmin mempunyai niat untuk mendatangi apartemen eunhyuk yang kosong beberapa hari itu. Mungkin ada sedikit petujuk disana. Dan sebaiknya aku mengajak kyuhyun kesana, mungkin ini bisa membuatku semakin akrab dengan lelaki tampan itu. Batin sungmin
Sungmin dan hankyung hanyut dengan pikiran masing-masing, Sampai-sampai mereka tidak menyadari bahwa ada mahluk dengan hawa menyeramkan berjalan tepat di belakang mereka. Mahluk itu memperhatikan hankyung dan sungmin dengan mata tajam, entah apa yang ada dipikirannya. Setelah merasa tak tahan (?) lagi, mahluk tinggi itu dengan sengaja menyerobot langkah hankyung dan sungmin dengan berjalan cepat diantara keduanya, sampai-samapai baik hankyung maupun sungmin terdorong ke samping, hampir jatuh
“kyu hyung” “oppa” seru hanmin bersamaan setelah menyadari siapa yang mendorong mereka tadi. Nyaris saja mereka tarik urat saking kesalnya
Tapi mahluk eh kyuhyun maksudnya sama sekali tak menggubris. Ia terus berjalan cepat menuju ruang guru. Meninggalkan hankyung dan sungmin yg memandangnya dengan dahi berkerut.
“dia cemburu” bisik seseorang di telinga hanmin
“eh” kompak hanmin menoleh ke tengah mereka terkejut
“bisa gak sih, kl nongol tuh salam dulu. Jangan maen ngagetin” omel hankyung pada namja itu
“tahu nih. Kl aq jantungan gimana? Siwon oppa mau tukeran jantung ma aku?” sungmin menyatukan suara
“hehehehe. Lagian jalan serasa dunia milik berdua. Tuh liat jadi ada yg cemburu kahn?” ujar siwon sambil menunjuk dengan dagunya. Hankyung dan sungmin lagi-lagi kompak memandang arah tujuan siwon, kyuhyun
“cemburu? Emang aku ngapain Minnie? Di colek ajh ngga koq” hankyung membela diri. Sementara siwon hanya mengangkat bahu tanda tak tahu
Dan Sungmin? Yeoja itu hanya melongo tidak percaya. cemburu? Seorang kyuhyun cemburu padanya?
***********************
Sorenya, sepulang sekolah
“kyu oppa” panggil sungmin nyaring saat ia melihat kyuhyun berjalan sendirian menuju lapangan sepak bola. Maklum saja, sebentar lagi latihan sore akan dimulai
Yang dipanggil menoleh lalu kembali berbalik saat melihat seorang yeoja mungil tengah berlari kerahnya. Lho? Sungmin terkejut dengan tingkah kyuhyun yang berbeda dari biasanya. Karena penasaran, yeoja itu mempercepat larinya hingga berhasil tiba disamping kyuhyun lalu menarik lengan baju lelaki jangkung itu
Kyuhyun menatap sungmin datar. Ia hanya diam sambil melihat sungmin yang ngos-ngosan tanpa niat membantu yeoja itu, paling tidak kahn kyuhyun bisa ngasih sungmin minum yang ia pegang itu. Tapi ia tidak melakukannya. –benar2 bukan kyuhyun-
“setelah latihan ini, oppa ada waktu ngga?” tanya sungmin setelah berhasil mengatur nafasnya
“ngga” jawab kyuhyun singkat dan dingin
“kalau nanti malam?”
“ngga”
“besok pagi oppa…….”
“aku sibuk dan sampai kapanpun aku tidak ada waktu untukmu” potong kyuhyun teramat dingin membuat sungmin tersentak
“aku punya salah yaa sama oppa?” tanya sungmin dengan mata berkaca-kaca. Jujur yeoja mungil itu tidak percaya seorang kyuhyun bisa begitu dingin padanya, padahal kemarin mereka masih berangkat bersama dan mengobrol akrab. Dan sungmin yakin, ngga mungkin kyuhyun berubah sedingin ini tanpa sebab
“satu yang pasti. Jangan dekati aku” kata kyuhyun dengan mata tajam lalu berbalik meninggalkan sungmin yang menatap punggung itu tidak percaya.
Perlahan cairan bening turun membasahi pipi chubby sungmin. Bingung, sedih, sakit, tidak percaya, semua itu bercampur aduk dalam hati dan benak sungmin sekarang.
‘apakah aku sudah melakukan kesalahan? Apa aku tanpa sengaja menyakiti hatinya?’ benak sungmin bertanya-tanya
Sempat ia berfikir, apakah keputusannya untuk memilih kyuhyun daripada zhoumi adalah tepat?
~FLASHBACK~
“mmmm minnie” sungmin menoleh saat zhoumi memanggilnya “boleh besok pagi aku menjemputmu ke sekolah dan mengantarmu pulang?” tanya namja berhidung mancung itu ragu
Sungmin tak merespon, dipandanginya wajah tampan dihadapannya itu. Tak berubah, sudah sejak dulu zhoumi bersikap begitu baik padanya, ia selalu meminta ijin untuk melakukan apapun, dan sungmin tahu pasti kalau zhoumi melakukannya karena takut sungmin tidak suka
“gak boleh juga gak papa koq. Kamu ngga menjauh lagi aja aku udah bersyukur. hehehhe”
Lagi-lagi sungmin tidak merespon apapun
“mmmhh boleh aku.....”
“zhoumi” potong sungmin sebelum zhoumi selesai bicara “aku ingin memberimu satu kesempatan….” Katanya cepat, membuat zhoumi diam sejenak untuk mencerna kata-kata itu
“min..minnie?”
Zhoumi menatap sungmin tak percaya sekaligus bahagia. Kesempatan? Sungmin memberinya satu kesempatan setelah penghianatan yang dilakukannya dulu? Betapa berharganya hari ini untuk zhoumi yang memang sudah menanti sungmin sejak dua tahun lalu.
“tapi hanya sebagai teman. Maaf” tambah sungmin membungkukkan badan
“teman? Oke. Mungkin kita harus memulai semua dari awal dulu, sebagai teman….”
“bukan begitu zhoumi. Saat ini sudah ada orang lain dihatiku. Dan aku tidak bisa menganggapmu lebih dari teman, seperti dulu” jelas sungmin
Zhoumi memandangi mata kelinci itu. Kesungguhan tersirat jelas disana. Kecewa? Ya. Sedih? Tentu saja. Zhoumi masih teramat mencintai sungmin. Dua tahun ia bersabar untuk yeoja itu, berharap cinta mereka bisa kembali. Tapi sekarang? Sudah ada lelaki lain yang mengisi hati sungmin, dan itu berarti pupus sudah harapan zhoumi
“maafkan aku. Aku harap kau mengerti”
“apa orang itu?”
“eh?”
“apakah laki-laki yang kau maksud itu adalah laki-laki yang mengajakmu pulang bersama tadi?” tanya zhoumi, sungmin memandangnya sejenak lalu mengangguk
“dia selalu tahu apa yang aku butuhkan tanpa bertanya. Ia selalu mempunyai cara untuk membuat aku tersenyum atau bahkan mengurangi sedikit bebanku. Semua hal yang ia lakukan selalu bisa membuatku terharu dan jantungku tak hentinya berdetak keras. Aku sadar, aku mencintainya” jelas sungmin dengan senyum merekah saat bercerita tentang lelaki pujaannya yang tak lain adalah kyuhyun itu
“begitukah? Baiklah aku mengerti” zhoumi memaksakan dirinya tersenyum walau sebenarnya hatinya menangis
“aku doakan kalian bahagia”
~FLASHBACK END~
‘Kau tahu Minnie, sangat sulit menjauh darimu. Tapi aku tidak mau terlalu sakit untuk melihatmu bersama lelaki itu. Aku tahu semua, matamu menjelaskan semua tantang kamu dan lelaki itu. Jadi kumohon menjauhlah dariku, sebelum aku yang menjauhimu. Karena aku takut tidak bisa menahan diri untuk merebutmu secara paksa darinya’ Batin kyuhyun sok tahu dan mengambil kesimpulan seenaknya tentang hubungan zhoumin sebelum menyelidiki apa-apa
**************************
Donghae memandangi wajah eunhyuk yang sedang tertidur di pundaknya. Sesekali dipancetnya hidung eunhyuk yang besar itu atau mencubit pipinya. Tapi eunhyuk sama sekali tak merasa terganggu atas hal itu, membuat donghae semakin ingin bermain dengan wajah tampan itu.
Saat ini eunhyuk dan donghae sedang berada di bus. Sejam yang lalu bus yang mereka tumpangi tiba dari kampong eunhyuk di terminal seoul , dan kini keduanya naik bus yang lain untuk menuju rumah yeoja manis itu. Keadaan Bus sangat sepi, hanya ada donghae, eunhyuk, dan empat orang lainnya di bus itu. Sejoli itu memilih untuk duduk di dua kursi paling dekat pintu masuk yang letaknya tak jauh dari sang supir. Donghae melihat sekeling, semua orang tengah tertidur lelap, hanya tersisa dirinya yang masih ‘sadar’.
Donghae memandangi wajah eunhyuk lagi lalu terkikik saat angin menerpa poni eunhyuk, memperlihatkan dahinya yg lebar. Donghae kembali memencet hidung eunhyuk, lalu phyltrumnya, dan terahir bibir tebal itu. Mata donghae tidak berkedip melihat sesuatu yang terlihat lembut itu, donghae memberanikan diri agak menunduk lalu mendekatkan wajahnya pada wajah eunhyuk. Kini hanya tersisa beberapa centi jarak bibir mereka. Donghae bisa merasakan deru nafas eunhyuk. Jantungnya berdegup kencang. Semakin mendekatlah bibir mereka hingga donghae tersadar kalau bibirnya sudah menempel dengan sesuatu yang lembut itu, eh tapi…..
Donghae menarik diri terkejut, tapi dengan sedikit paksaan, bibir itu kembali mendarat di bibir donghae. Eunhyuk memegangi pipi yeoja manis itu agar tetap di tempatnya.
“oppa” donghae menutup bibirnya setelah berhasil melepaskan ciuman itu
“habisnya, kamu tuh mau nyium ajh lama. Yaudah aku sosor duluan ajh” bela eunhyuk seraya nyengir lebar
Pipi donghae bersemu merah. Yeoja itu memukul pelan lengan eunhyuk lalu membuang pandangannya ke luar jendela untuk menyembunyikan kegugupannya. Sementara eunhyuk terus terkikik sambil sesekali mencolek kekasihnya, berusaha mencari perhatian.
Tapi, donghae berlagak tidak peduli, bahkan ia turun lebih dulu tanpa menggubris eunhyuk saat bus yg ditumpangi mereka itu tiba di halte dekat rumah donghae
“ya chagiya, tunggu aku” panggil eunhyuk dengan suara manjanya
Donghae memasang wajah sebalnya. Ia sama sekali tidak menyahut saat eunhyuk mengajaknya bicara. Bahkan donghae berusaha melepaskan tangan eunhyuk yang menggenggam tangannya
Keduanya terus tarik-menarik hingga tidak sadar kalau mereka sudah berada di kawasan rumah donghae
“kalau besok pagi ia belum pulang juga, kita harus lapor polisi”
Suara berat seorang pria membuat eunhyuk dan donghae terdiam, berhenti tepat di depan gerbang rumah tetangga sebelah rumah donghae
“aku harus mencarinya, aku tidak bisa diam saja di rumah” seru seorang wanita ditengah isak tangisnya yang kemudian terlihat berlari keluar dari rumah donghae
“tenanglah dulu, kita pasti menemukannya” seorang pria paruh baya berlari dibelakang wanita tadi lalu menarik lengan wanita itu agar berhenti berlari
“eomma” bisik donghae
Pria dan wanita yang masih menangis itu melihat kearah donghae dan eunhyuk. Keempatnya saling tatap-menatap
TBC~
wah kren chingu,
ReplyDeletejdi mkin pnasaran ma crita slanjut'y...
lanjutin lgi crita'y ya chingu...
*maaf numpng bca*
jeongmal ?
ReplyDeletewhoaaaaaa makasii byk yaa udh nyempetin baca .
sering2 mampir yaaaa kesini . hehehhe
siiippp pasti dilanjut koq :D
Yap.. seSUJU... hehe
ReplyDeleteLanjutin trus yahh...
crta ny skrng jdi mudah dimengerti..
pdhal sblum2 ny muter2 otak bca ny..
hahaha
aduuuuuhhh mian yaaaa kl bikin kmu pusing ceritanya . aq gak maksud :p hehhehehe
ReplyDeletepasti dilanjut koq . tenang ajh .
makanya stay tune disini yaaaa .
ahahahhaha
makasih udh mau baca *bow*